Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Mengaku Datangi KPK untuk Koordinasi

Kompas.com - 06/10/2012, 04:50 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bengkulu, Komisaris Besar Dedy Irianto menegaskan, kedatangan timnya ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat malam adalah untuk melakukan koordinasi dengan KPK. Hal itu terkait upaya penangkapan Komisaris Polisi Novel Baswedan yang dituduh terkait kasus penembakan tersangka pencuri sarang burung walet saat ia bertugas di Bengkulu tahun 2004 silam.

"Kami datang dari Bengkulu berempat, para penyidik ke Polda Metro. Kami meminta bantuan Polda Metro dalam rangka kami akan datang ke KPK untuk berkoordinasi karena ada kasus yang terjadi di Bengkulu yang kebetulan yang bersangkutan berada di KPK," kata Dedy.

Dedy mengaku datang sekitar pukul 19.30 di Gedung KPK. Saat itu suasana sepi. Dedy berencana memberitahu adanya surat perintah penangkapan atas Kompol Novel. "Kami datang baik-baik di sana, diterima baik-baik, kami diterima sebagai tamu, bukan penyidik," terangnya.

Namun ia mengaku hanya bisa menunggu lama dan belum ada kordinasi dengan pimpinan KPK. Novel sendiri pun dikatakan telah tidak berada di Gedung KPK. "Saya tidak tahu dia di mana," terangnya.

Kedatangan aparat Polda Bengkulu ini terjadi setelah rampungnya pemeriksaan tersangka kasus korupsi pengadaan simulator SIM Inspektur Jenderal Djoko Susilo di KPK, Jumat Pagi hingga sore. Novel adalah salah satu penyidik KPK yang menangani kasus tersebut. Namun, Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Suhardi Alius membantah keterkaitan kasus Novel dan kasus yang ditangani Novel di KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

    Nasional
    'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    "Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    [POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
     PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

    Nasional
    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

    Nasional
    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

    Nasional
    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com