Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Calon Taruna Ngadu ke DPRD

Kompas.com - 04/10/2012, 17:45 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com - Penyebab kematian Maulana Ainul Yakin (19), calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya, akibat tenggelam di kolam, belum membuat pihak keluarga merasa puas.

 

Kematian pria asal Dusun Dunguh, Desa Jeddung, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur itu masih dianggap misteri.

Kini untuk mengungkap penyebab sebenarnya kematian Maulana, pihak keluarga didampingi Kepala Desa Jeddung Munaksum Kamis (4/10/2012), mendatangi Komisi A DPRD Bangkalan.

Kedatangan mereka untuk meminta dukungan moral agar kasus kematian Maulana Ainul Yakin juga dikawal oleh wakil rakyat di Bangkalan.

"Karena masih misterius kasus ini, kami meminta dukungan agar kasus ini bisa terungkap sesuai dengan fakta," kata Munaksum.

Munaksum menjelaskan, penyebab kematian warganya tersebut diduga ada rekayasa terselubung dan menimbulkan tanda tanya besar karena anggota tubuh korban penuh lebam dan rahangnya patah.

"Mustahil kematian korban terjadi di kolam renang kampus. Sebab korban selama masih ada di kampung, hobinya berenang, jadi sangat tidak masuk akal," ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Bangkalan Imam Supardi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi dengan Komisi A DPRD Kota Surabaya agar segera memanggil pihak terkait untuk mengklarifikasi kasus tersebut.

"Kejadiannya di Rungkut dan ranah hukumnya menjadi kewenangan Polsek Rungkut, sehingga kami akan segera berkoordinasi dengan Komisi A DPRD Kota Surabaya agar memanggil Dinas Pendidikan dan Dinas perhubungan," tandasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Maulana Ainul Yaqin (19), calon taruna Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya ditemukan tewas di dasar kolam latihan SAR sedalam 4 meter di komplek kampus Jalan Gununganyar Boulevard, Minggu sore.

Diduga, korban tewas akibat penganiayaan, karena di jasad korban ada bekas luka di bagian belakang kepala, bekas cekikan di leher, dan lubang di pipi bagian kanan.

''Memang ada bekas luka tersebut, tapi kami belum dapat memastikan korban adalah korban penganiayaan, kita tunggu hasil otopsi saja,'' kata Kapolsek Rungkut Surabaya, AKP Jacob da Silva, saat dikonfirmasi, Minggu (30/9/2012) malam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com