SINGAPURA, KOMPAS.com — Hari raya haji atau Idul Adha sudah di depan mata. Tak terasa, tepat sebulan lagi umat Muslim sedunia akan mempersembahkan kurban.
Namun, kekhawatiran saat ini melanda umat Muslim Singapura. Dalam pernyataannya, Selasa (25/9/2012), Menteri Urusan Muslim Dr Yaacob Ibrahim meminta agar umat Muslim Singapura mengantisipasi kemungkinan terburuk, yaitu tidak adanya persediaan hewan kurban.
Dr Ibrahim menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan belum disetujuinya permohonan impor ternak dari Australia. Pemerintah Australia tahun ini menerapkan sejumlah regulasi dan kriteria yang lebih ketat untuk mengekspor ternaknya ke luar negeri.
Regulasi ini berimbas ke sejumlah masjid di Singapura. Sebanyak 16 masjid telah menjalani proses audit untuk memenuhi regulasi baru tersebut.
Tetapi, sejauh ini belum ada tanggapan ataupun persetujuan dari "Negeri Kanguru" untuk segera merealisasikan ekspor ternaknya ke Singapura.
Dr Ibrahim menyebutkan, Pemerintah Singapura melalui Dewan Agama Islam Singapura (MUIS), Komite Kurban Singapura, dan Otoritas Peternakan dan Pertanian Singapura (AVA) saat ini sedang bekerja keras untuk mencari sumber alternatif.
Ibrahim mengingatkan bahwa pasar Singapura yang sangat kecil mempersulit peluang untuk mendapatkan hewan kurban. Untuk tetap menjaga kesakralan dari perayaan Idul Adha ini sendiri, Dr Ibrahim menyarankan untuk melakukan ritual kurban di luar Singapura.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.