SURABAYA, KOMPAS.com - Tokoh-tokoh lintas agama yang tergabung dalam Ikatan Kerukunan Umat Beragama (IKUB) Jatim mengimbau agar protes terhadap film ''Innoncence of Muslims'' tidak dilakukan secara berlebihan, apalagi sampai mengakibatkan kerusakan.
Imbauan itu adalah salah satu poin hasil diskusi IKUB Jatim yang digelar di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, Sabtu (22/9/2012) siang tadi.
''Dengan dalih menegakkan kehormatan, penyampaian protes yang berlebihan, tanpa sadar telah menggiring untuk bertindak yang sama seperti pembuat film, yakni tidak hormat atas nilai-nilai kemanusiaan,'' kata Sekretaris IKUB Jatim, Reno Halsamer.
Hendaknya, umat beragama melakukan protes dengan terukur, tepat sasaran dan tidak melebarkan isu ke mana-mana, apalagi dengan sengaja menyebar kebencian kepada golongan tertentu.
''Energi umat beragama tidak seharusnya habis untuk kemarahan karena film, masih banyak kegiatan produktif yang lebih bermanfaat untuk kebaikan bersama,'' tambahnya.
Selain mengimbau agar tidak protes berlebihan, IKUB Jatim juga mendesak pemerintah untuk proaktif dalam menciptakan mekanisme tata pergaulan internasional yang menjamin agar kebebasan berekspresi tidak dalam bentuk menghina simbol sebuah agama.
Seruan tersebut selain ditandatangani oleh IKUB Jatim, juga oleh perwakilan dari Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Budhayana, Gereja Kristen Indonesia (GKI), Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, serta kalangan akademisi dari Fakultas Ushuludin IAIN Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.