Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriset Sekaligus Berbisnis

Kompas.com - 17/09/2012, 02:49 WIB

Profit margin (margin laba)-nya cukup tinggi karena bisnis benih ini saya sebut sebagai science-based industry (industri berbasis sains). Kami harus punya riset yang kuat. BISI mengalokasikan pembiayaan 8-10 persen dari keseluruhan pembiayaan perusahaan untuk riset. Kami punya tim riset besar. Kami punya beberapa PhD dan master. Tim riset kami 99 persen berasal dari Indonesia, seperti dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, atau Universitas Brawijaya. Ada 16 orang saya sekolahkan mengambil master di dalam negeri. Tahun depan mereka selesai. Satu orang mengambil PhD di Amerika Serikat (dari sembilan doktor, tiga orang dibiayai perusahaan). Intinya, kami ingin meningkatkan kapasitas kami dalam riset.        

 Bukannya mahal untuk menyekolahkan karyawan hingga S-2 dan S-3?

Pertama, perusahaan punya komitmen tinggi terhadap riset. Kedua, riset adalah jantungnya perusahaan. Terlebih riset genetika terus berkembang.

Berapa pangsa pasar yang dikuasai?

Berdasarkan survei internal, kami percaya menguasai pangsa pasar 50 persen. Lainnya ada pemain besar seperti Dupont, Monsanto, Syngenta, dan ada badan usaha milik negara, seperti PT Sang Hyang Seri serta PT Pertani. Ada pemain lain juga.

Ke mana saja benih dipasarkan?

Kami punya sekitar 800 toko pertanian di semua provinsi di Indonesia. Dengan kelompok tani, kami memberikan bimbingan teknis. Kami tidak menjual langsung ke petani.

Mengekspor benih juga?

Kami ada ekspor agak besar ke India dan China. Yang lain kecil-kecil, seperti ke Filipina. Namun, yang kami ekspor sebagian besar benih sayur-mayur, seperti cabai berbagai jenis. Benih jagung baru melangkah ke Sri Lanka dan India.

Kenapa demikian?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com