Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangetang Terus Beraktivitas, Warga Mulai Mengungsi

Kompas.com - 15/09/2012, 21:27 WIB
Jean Rizal Layuck

Penulis

MANADO, KOMPAS.com -- Tak hanya Gunung Lokon yang erupsi, Gunung Karangetang di Pulau Siau, Sulawesi Utara, tak henti beraktivitas. Malah puluhan warga di kaki Gunung Karangetang mulai mengungsi menyusul tingginya aktivitas vulkanik Gunung Karangetang.

Warga merasa khawatir awan panas yang tiba-tiba menyergap dari letusan Karangetang. Gunung itu terletak sekitar 150 kilometer sebelah Utara Kota Manado.

Petugas pengamat Gunung Api Karangetang, Yudi Tatipang dihubungi, Sabtu (1 5/9) malam mengungkapkan kekhawatiran warga beralasan mengingat terjadinya eskalasi kenaikan letusan Karangetang dalam dua hari terakhir dan memuntahkan guguran lava dari puncak gunung ke sejumlah permukiman.

Menurut Yudi, aktivitas gunung Karangetang tak kunjung mereda meski telah hampir dua pekan menyemburkan material vulkanik debu dan lava pijar. Dari puncak gunung masih terlihat semburan api setinggi 20 meter.

Semburan Karangetang memunculkan pemandangan indah pada malam hari. Pijaran api yang keluar dari puncak gunung dapat dilihat dari pelabuhan laut Pulau Siau berjarak sekitar 30 kilometer. Warga menonton aktivitas Karangetang sampai larut malam.

Menurut Yudi, awan panas biasanya keluar dari letusan Karangetang apabila terjadi keretakan di mulut kawah atau kubangan dalam jumlah cukup besar.

Laporan diterima kemarin menyebutkan, warga dua desa yakni Desa Bebali dan Desa Tarorane telah meninggalkan rumahnya menuju tempat pengungsian berjarak dua kilometer. Pengungsian telah berlangsung sejak Selasa dengan jumlah pengungsi mencapai 70 orang.  

Sebagian pengungsi adalah wanita dan anak-anak, sedangkan kaum lelaki berjaga-jaga di rumah. "Istri dan anak-anak sudah mengungsi," kata Albert Sasiang, warga Bebali.

Wakil Bupati Sitaro Piet Kuerah telah meminta warga tiga kecamatan lingkar gunung Karangetang untuk mengungsi. Ia mengatakan, pemerintah telah menyiapkan lokasi-lokasi pengungsian sekolah dan rumah ibadah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com