Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Kekerasan Verbal Pada Anak

Kompas.com - 09/09/2012, 14:02 WIB
Sri Rejeki

Penulis

SOLO, KOMPAS.com -Bahasa sebagai alat komunikasi kerap berubah menjadi alat kekerasan pada anak tanpa disadari. Kekerasan verbal pada anak akan menyebabkan anak kehilangan harga diri dan kebanggaan diri.

Demikian dikatakan Fajar S Roekminto, dosen dari Universitas Kristen Indonesia dalam acara Marsudirini Edufair 2012, Minggu, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Beberapa hal yang termasuk kekerasan verbal, seperti umpatan, penghinaan, ancaman fisik, sarkastik, penolakan, pengkambinghitaman, dan pemandangan orang tua bertengkar.

Sayangnya, mengutip data Bappenas tentang Rencana Kerja Pemerintah 2012, sebanyak 80 persen guru di Indonesia menggunakan hukuman buatan atau melakukan kekerasan verbal terhadap anak.

Penyebab orang tua dan guru sering melakukan kekerasan verbal kepada anak, antara lain kurangnya pengetahuan tentang cara lain dalam mendisiplinkan anak serta sikap tidak pernah mau mempelajarinya, mitos bahwa kekerasan adalah bentuk kasih sayang, persoalan kejiwaan, sejarah kekerasan pada masa lalu, dan tuntutan administrasi sekolah.

Untuk mendampingi anak tanpa harus melakukan kekerasan verbal dapat dilakukan dengan cara "BERPIKIR", yakni: Berusaha mengenali perasaan diri kita sendiri, Empati kepada anak, Rasakan bagaimana perasaan anak, Pergunakan kalimat humoris, Integrasikan perasaan cinta dengan amarah dalam pikiran kita, Kenali bahasa tubuh kita saat marah, Izinkan telinga kita mendengar suara anak, dan Rajinlah mencari informasi mengenai pendidikan anak.

Humas Marsudirini Edufair 2012 Jackson Napitupulu mengatakan, seminar pendidikan ini diikuti orang tua, guru, dan ibu-ibu anggota PKK. Tujuannya untuk memberi bekal pendidikan anak. "Selain seminar, juga ada acara lain, seperti pameran pendidikan, jalan sehat, dan pentas kreasi anak. Yayasan Marsudirini mengelola sekolah TK, SD, SMP, dan SMK di Solo," kata Jackson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com