”Saya kira kita semua prihatin bahwa ada warga di Tambora yang menggunakan tempat tinggalnya untuk menyiapkan bom atau bahan peledak. Namun, sampai saat ini, keamanan Jakarta tetap kondusif,” kata Fauzi Bowo seusai pengambilan sumpah 1.117 pegawai negeri sipil di Gelanggang Olahraga Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (6/9).
Pada Rabu malam, polisi menemukan bahan peledak di sebuah rumah di Jalan Teratai 7, Jembatan Lima, Kecamatan Tambora. Di rumah milik Iyot (60), polisi menemukan lembaran kertas petunjuk pembuatan bom, lembaran pembuatan racun, detonator, bahan-bahan kimia, belerang, kardus berisi paku, dan lima pipa paralon berisi paku. Barang-barang itu diduga milik M Toriq (28), putra Iyot.
Gubernur telah mengeluarkan instruksi khusus sampai ke tingkat RT dan RW untuk meningkatkan kewaspadaan. Warga juga diminta ikut waspada karena petugas dan aparat keamanan tidak bisa bekerja optimal tanpa dukungan warga.
Ketua RT di setiap wilayah diminta untuk menerapkan aturan wajib lapor bagi pendatang yang berkunjung lebih dari 1 x 24 jam.
”Kewaspadaan lingkungan juga harus ditingkatkan. Misalnya, ada tetangga yang tidak pernah keluar rumah atau tetangga yang biasanya sering keluar rumah. lalu tiba-tiba tidak kelihatan, laporkan kepada petugas yang berwenang. Dengan begitu, kita semua ikut menjaga keamanan Ibu Kota, ” ujar Fauzi Bowo.
Gubernur menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan TNI untuk menjaga keamanan Ibu Kota seoptimal mungkin.
Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan di pinggiran Jakarta. Di Kota Depok, Jawa Barat, misalnya, berkali-kali jadi tempat persembunyian terduga teroris.