Ini Mengapa Narkoba Impor Masuk Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran narkoba, khususnya ekstasi dan sabu di Indonesia, mayoritas merupakan jaringan internasional. Sebab narkoba impor lebih murah biaya produksinya, dibandingkan memproduksi sendiri.

"Sudah dua tahun home industry narkoba jenis ekstasi dan sabu belakangan ini sudah mulai sepi, kami lebih banyak menemukan modus peredaran melaui impor dari China-Malaysia-Indonesia," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Gembong Yudha, Senin (3/9/2012).

Selain biaya narkoba impor lebih murah, para pengedar memilih impor juga karena hukumannya lebih ringan dibanding produksi sendiri. Selain itu, untuk mendapatkannya lebih cepat dengan mengimpor, ketimbang memproduksi.

Gembong juga menilai, banyaknya pemakai narkoba dan tidak tegasnya hukum mengenai pengedar narkotika di Indonesia, menjadi pemicu masuknya barang-barang haram tersebut.

"Rata-rata jalur laut melalui pelabuhan-pelabuhan kecil, kami belum bisa mengatakan ada oknum polisi yang terlibat apa tidak," ujarnya.

Sementara mengenai tidak tegasnya hukum untuk menimbulkan efek jera para pengedar, Gembong menjelaskan, saat ini sedikitnya ada 62 pengedar narkoba di Indonesia yang divonis mati, namun belum ada yang dieksekusi.

"Bayangkan jika setiap bulan satu orang dieksekusi, itu bisa memakan waktu 6 tahun," kata Gembong.