Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kembali Bergairah Tanam Lada

Kompas.com - 02/09/2012, 14:53 WIB
Adhitya Ramadhan

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, mulai kembali bergairah menanam lada yang selama ini dibiarkan mati.

Mereka menilai hama yang selama ini menyerang tanaman lada dan dadap sebagai batang panjat pohon lada, sudah berhenti menyerang.

Seorang petani asal Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Sukarni, hari Minggu (2/9/2012) ini, mengatakan, sudah tidak ada lagi tanaman lada maupun dadap yang mati karena hama. Dari seperempat hektar tanaman lada yang masih tersisa, diperoleh hasil panen 1,5 kuintal.

"Harga lada sekarang lumayan tinggi, sekitar Rp 50.000 per kilogram. Mungkin karena stoknya sedikit. Sekarang petani mulai bergairah lagi menanam lada, apalagi harganya sedang bagus," ujar Sukarni.

Sekitar abad ke-17 Masehi, lada dari Kaur pernah menjadi komoditas primadona yang banyak dijual di Pelabuhan Banten. Inggris yang terusir dari Banten, karena kalah bersaing dengan Belanda, pun kemudian datang ke Bengkulu dan menjalin kerja sama perdagangan lada dengan kerajaan di daerah itu.

Akan tetapi padatahun 1980-an, hama menyerang tanaman lada dan dadap sebagai batang panjatnya. Lada yang semula menjadi penopang ekonomi sebagian besar warga Kaur pun mati, dan mulai ditinggalkan. Petani lebih memilih menanam karet dan kelapa sawit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com