Dua Hari Kelaparan di Hutan, Brimob Evakuasi Pengungsi

SAMPANG, KOMPAS.com - Pasukan Brigade Mobil (Brimob) Polda Jawa Timur, Selasa (28/8/2012) kembali mengevakuasi korban kerusuhan penganut Syiah di Desa Karang Penang, Kecamatan Omben, ke tempat pengungsian ke lapangan tenis indoor setempat.

Mereka berjumlah 10 orang, terdiri dari empat laki-laki, dua anak-anak dan empat perempuan. Kondisi mereka saat ditemukan sedang berada di tempat persembunyian di hutan. Satu di antara mereka bernama Sheila (6), sudah lemas tidak sadarkan diri, karena dua hari dua malam tidak makan. Sheila terpaksa digendong ke posko kesehatan penampungan.

Muhammad Amin, salah satu pengungsi menceritakan, selama tiga hari dalam persembunyian merasa ketakutan. Apalagi kelompok penyerang melakukan pembakaran dan membawa senjata tajam. "Saya bersama isteri dan anak langsung melarikan diri tanpa memikirkan barang bawaan," ungkapnya, saat ditemui di pengungsian.

Baru Selasa pagi, Muhammad Amin bersama keluarganya memberanikan diri pulang ke rumah orang tuanya yang tidak terkena serangan massa. "Setelah di rumah orang tua saya, Polisi datang untuk menjemput agar tinggal di penampungan," tambahnya.

Keberanian Muhammad untuk bergabung ke pengungsi lainnya, setelah ditelpon oleh saudaranya di pengungsian. "Saudara saya yang menyuruh ke pengungsian biar kondisinya aman," imbuhnya.

Kata Muhammad, masih banyak pengungsi lainnya yang bersembunyi di hutan dan enggan untuk bergabung bersama pengungsi di penampungan. Alasannya karena takut. Data terakhir sampai sore ini berdasarkan rekap Taruna Siaga Bencana (Tagana), jumlah pengungsi sudah mencapai 255 orang.