Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Knalpot Motor Berujung Golok

Kompas.com - 24/08/2012, 02:41 WIB

Fikri Ramadan (27) tergolek di ruang perawatan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/8) pagi. Perban dengan bercak darah melilit kepalanya menutupi luka bekas sabetan benda tajam. Luka di tengkuknya masih kerap mengeluarkan darah.

”Tadi dokter menyarankan untuk operasi karena ada pembuluh darah yang kena sabetan golok,” tutur Suhendar (48), paman Fikri yang menungguinya di Ruang Dahlia, Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) Kota Bogor.

Selain luka sabet di kepala dan leher, Fikri juga mengeluh kesakitan akibat luka sabetan di pinggangnya. Suhendar mengaku tidak habis pikir mengapa keponakannya bisa terluka begitu parah.

Menurut dia, Fikri menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang dengan senjata tajam di Taman Kencana, Bogor Tengah, pada Rabu sekitar pukul 22.00.

Ia baru dua hari sebelumnya kembali ke Bogor setelah berlebaran di rumah orangtuanya di Cilegon, Banten. Pada malam kejadian, Fikri berada di rumah Suhendar di Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Ia sudah kembali dari tempat usaha gerai penjualan pulsa telepon genggam yang dikelolanya bersama sang kekasih di Cimanggu, Tanah Sareal.

Menurut Suhendar, kejadian itu berawal dari kedatangan putranya, Reza (18), dan empat teman mainnya ke Taman Kencana. Di lokasi itu mereka sempat berbincang-bincang.

Saat hendak pulang, seorang teman Reza menyalakan sepeda motor dan mencoba gasnya sehingga suara knalpot yang dimodifikasi itu terdengar sangat kencang.

Seorang laki-laki yang sedang duduk tak jauh dari lokasi sambil menerima telepon genggam memperingatkan sambil berteriak bahwa suara sepeda motor itu mengganggunya. Teman Reza meminta maaf.

”Namun, anak saya enggak dengar. Dikira ada yang mengganggu mereka dan balik bertanya ada apa. Setelah itu terjadi perkelahian,” tutur Suhendar.

Reza dan seorang temannya berkelahi melawan 5-6 orang. Tiga teman Reza meninggalkan mereka lalu mendatangi rumah Suhendar, mencari Fikri.

Mereka mengadu bahwa Reza dikeroyok saat sedang kongkow di Taman Kencana. Fikri, kata Suhendar, kemudian langsung menyusul ke lokasi kejadian diikuti tiga teman Reza.

Saat tiba di lokasi kejadian, Fikri tidak melihat Reza, tetapi ia mendatangi kumpulan orang yang sedang kongkow. Saat itu, ia langsung dipukuli oleh empat orang. Tiga teman Reza tidak berani mendekat karena beberapa orang di antaranya membawa pisau. Setelah menganiaya Fikri, pelaku kabur.

”Saya diberi tahu setelah Fikri dibawa ke RS. Sementara itu anak saya hanya memar di bagian wajah. Dia malah bilang tidak tahu kalau Fikri menyusul dan tidak berniat meminta bantuan Fikri,” tuturnya.

Suhendar juga belum tahu apakah Fikri mengenali para penyerangnya karena ia belum sepenuhnya siuman. Dia menyerahkan kasus itu kepada kepolisian dan tidak berniat menyerang balik orang yang melukai Fikri.

Sementara itu, kasus ini masih ditangani penyidik Polsek Bogor Tengah. Kepala Polsek Bogor Tengah Ajun Komisaris Victor Gatot mengaku sudah mendapat laporan atas kejadian tersebut.

Namun, pihaknya belum bisa menyelidiki secara mendalam karena keluarga korban belum melapor secara resmi ke kepolisian.

”Informasi yang kami terima korban sedang mabuk, begitu pula dengan pelakunya. Namun, apa yang menjadi sumber pertengkaran masih belum diketahui. Korban sempat mengaku melerai orang yang berkelahi,” kata Victor. (Antony Lee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com