SOLO, KOMPAS.com- Menanggapi terror beruntun yang terjadi di pos pengamanan Lebaran di Kota Solo pekan lalu, malam ini, Selasa (21/8/2012), Wali Kota Solo Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Muspida Koordinator di Kota Solo beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dari pertemuan itu, semua tokoh agama dan tokoh masyarakat Solo berharap polisi segera mengungkap kasus tersebut secara transparan.
Pertemuan di Rumah Dinas Wali Kota Solo yang dipimpin Joko Widodo itu dihadiri Kepala Polresta Solo Komisaris Besar Asdjimain, Danrem 074/Warastratama Surakarta Kol (Inf) Achmad Supriyadi, Ketua DPRD Kota Solo YF Sukasno, Ketua MUI Solo Zainal Arifin Adnan, serta pimpinan sejumlah agama.
Pada awal pertemuan, Asdjimain menjelaskan dua kejadian yang menimpa pos pengamanan Lebaran di Gemblegan dan Gladak. Ia meminta masukan dari masyarakat atas kondisi yang terjadi.
Menanggapi kejadian yang menimpa kepolisian, Supriyadi menegaskan, TNI siap mendukung semaksimal mungkin kegiatan pengamanan selama suasana mudik Lebaran. Namun, ia berharap masyarakat juga ikut mendukung pengamanan di daerahnya.
Tokoh masyarakat Solo Mudrik Sangidoe menegaskan, apa yang terjadi pekan lalu sebenarnya tidak terlalu mendapat perhatian masyarakat. "Masyarakat itu ora nggagas," ujarnya.
Ketua MUI Kota Solo Zainal Arifin Adnan juga menyampaikan bahwa masyarakat di Solo sudah tenang. Kendati demikian, pihaknya mengecam keras perbuatan penembakan dan pelemparan granat di pos pengamanan Lebaran, serta meminta pengamat yang mengomentari peristiwa tersebut tidak mengungkapkan tuduhan yang tendensius terhadap kelompok tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.