Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laksamana Cheng Ho dan Toleransi

Kompas.com - 21/08/2012, 12:20 WIB

KOMPAS.com - Keberadaan muslim Tionghoa di Nusantara tidak bisa dilepaskan dari sosok Laksamana Cheng Ho, seorang bahariwan terbesar sepanjang sejarah. Cheng Ho, orang kepercayaan Kaisar Ming dari Tiongkok, pada abad ke-15 mengarungi samudra untuk mengunjungi Asia dan Afrika.

Misi baharinya selalu didukung armada yang luar biasa besar, baik dari segi ukuran maupun jumlah kapal, sehingga tidak heran menjadi kiblat di dunia pelayaran pada zamannya. Jumlah kapalnya bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan buah. Ukuran kapalnya lima kali lebih besar dari kapal bangsa Portugis yang datang ke Indonesia.

Sejarawan dari Universitas Diponegoro, Semarang, Titiek Suliyati, mengungkapkan, meski kekuatan militernya sangat hebat, Cheng Ho tidak pernah menaklukkan negara yang dikunjunginya. Cheng Ho lebih memilih menjalin hubungan yang harmonis ketimbang mengeruk kekayaan atau menancapkan kekuasaan pada daerah yang dikunjunginya.

Cheng Ho tidak berdakwah seperti para wali atau melakukan Islamisasi, melainkan menyebarkan ajaran Islam melalui teladan nilai dan perbuatannya. Ia mengajarkan nilai-nilai keharmonisan dan saling menghargai bahwa manusia harus hidup harmonis meski berbeda-beda.

Jejak kehadiran Cheng Ho tersimpan di Klenteng Sam Poo Kong, Semarang. Uniknya, meski Cheng Ho yang bernama asli Ma He alias Muhammad He ini adalah Muslim, ia juga dipuja sebagai dewa oleh Tionghoa non-Muslim.

Hampir di semua kelenteng di Semarang terdapat patung Cheng Ho yang disebut Sam Poo Tay Djien. Sebagai tanda toleransinya, dalam berbagai muhibah, Laksamana Cheng Ho mengizinkan anak buahnya yang mayoritas beragama lain untuk membawa patung dewa sesembahan.

Semangat Cheng Ho

Cheng Ho juga menginspirasi para Muslim Tionghoa di Jawa Timur untuk membangun Masjid Cheng Ho di Surabaya. Pemberian nama masjid ini terinspirasi oleh semangat yang dikobarkan Laksamana Cheng Ho. Keberadaan utusan Dinasti Ming ke Indonesia ini seolah menunjukkan bahwa bangsa China turut memiliki andil dalam upaya syiar Islam di Tanah Air pada masa lampau.

Pendiri dan Pengurus Yayasan Muhammad Cheng Ho Indonesia HMY Bambang Sujanto mengatakan, Cheng Ho menjadi bukti bahwa sudah sejak lama terdapat warga Tionghoa yang memeluk agama Islam.

Masjid Cheng Hoo memiliki nilai tersendiri dalam perkembangan Muslim Tionghoa di Indonesia. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Cheng Ho pun kini memegang peranan penting karena menjadi tempat interaksi warga Tionghoa dan menjadi salah satu obyek wisata religi di Surabaya. ”Sikap Cheng Ho yang rendah hati dan taat juga dapat menjadi panutan bagi para Muslim Tionghoa,” ujar Bambang. (ILO/EKI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

    Nasional
    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

    Nasional
    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

    Nasional
    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

    Nasional
    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

    Nasional
    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

    Nasional
    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

    Nasional
    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

    Nasional
    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

    Nasional
    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com