Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Desa Masih Terisolasi Karena Gempa Sigi

Kompas.com - 20/08/2012, 20:09 WIB

PALU, KOMPAS.com - Lima desa di Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulteng hingga kini masih terisolasi karena akses jalan tertimbun tanah longsor saat gempa bumi 6,2 Skala Richter, Sabtu (18/8).

Alat berat tidak bisa dikerahkan sebab akses jalan selama ini hanya berupa jalan setapak di lereng bukti yang masuk kawasan Taman Nasional Lore-Lindu.

Kelima itu adalah Puro’o, Langko, Tomado, Anca dan Kanawu, kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat meninjau lokasi korban gempa bumi di Sigi, Senin.

Gubernur yang mendampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat Syamsul Maarif meninjau lokasi bencana sampai ke Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi mengatakan pemerintah akan berusaha membuka kembali jalan yang tertimbun agar bisa dilalui kendaraan sepeda motor.

Selain jalannya tertimbun, wilayah itu juga tidak bisa dijangkau layanan telepon seluler sehingga komunikasi menjadi terhambat. "Satu-satunya jalan adalah membukanya agar bisa dijangkau meski hanya dengan jalan kaki," katanya, Senin (20/8/2012).

Menurut Gubernur, yang penting saat ini adalah wilayah itu sudah bisa dijangkau dulu. "Kasihan saudara-saudaraa kita di sana. Mereka sangat membutuhkan bantuan makanan dan keperluan lainnya. Apalagi justru yang banyak korban meninggal dunia dan kerusakan bangunan di Kecamatan Lindu," ujarnya.

Jumlah rumah yang rusak di kecamatan itu, sesuai data yang ada sebanyak 551 buah dan korban jiwa empat orang. Pemerintah setempat akan menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan ke lima desa itu.

"Besok pagi distribusi makanan dan kebutuhan lainnya untuk korban gempa di Lindu akan dilakukan dengan helikopter," kata Longki Djanggola.

Selain gubernur, Wagub Sulteng Sudarto, Danrem 132/Tadulako Letkol Inf Marga Taufiq, Bupati Sigi Aswadin Randalemba dan sejumlah kepala dinas tingkat provinsi dan Kabupaten Sigi juga ikut ke lokasi bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com