Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Peserta Upacara di Kediri Tumbang

Kompas.com - 17/08/2012, 12:26 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Puluhan peserta upacara peringatan HUT ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/8/2012), bertumbangan. Banyaknya peserta yang pingsan membuat petugas medis sempat kewalahan.

Dari pantauan dilapangan, peserta upacara yang terdiri dari pelajar SMA, PNS, TNI/Polri serta para veteran tersebut sudah terlihat banyak yang keluar barisan sejak dimulainya upacara.

Ada yang jatuh tak sadarkan diri saat masih berada dalam barisan. Yang lain hanya merasa lemas dan pucat lalu segera ditolong petugas medis yang telah bersiaga di belakang barisan. Mereka dibawa ke enam pos kesehatan dalam bentuk mobil ambulans agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Jumlah peserta yang jatuh sakit semakin banyak seiring upacara berlangsung. Bahkan hingga akhir upacara, tembus sampai 40 peserta yang tumbang. Mereka terdiri dari 36 siswa setingkat SMA, dua siswa sekolah taruna, serta dua pegawai negeri sipil.

Seorang peserta upacara, Moh Yusuf, menuturkan, dia tiba-tiba merasa mual dan pusing saat upacara berlangsung. Awalnya dia berupaya menahan namun akhirnya harus menyerah dan keluar barisan. "Saya tidak sarapan karena saya puasa," kata Yusuf, siswa SMA 5, saat berada di pos kesehatan.

Hal senada disampaikan oleh Dwi Sandi, siswi kelas X, SMK Pawiyatan Daha 2. Meskipun ia tidak berpuasa, namun ia juga tidak sempat sarapan karena khawatir terlambat mengikuti sebuah kegiatan di sekolah.

"Jam 05.30 saya sudah di sekolah karena ada kegiatan Paskibraka. Saya khawatir telat, jadinya tidak sempat sarapan," kata Dwi Sandi, saat dirawat didalam mobil ambulan.

Kustaryo, salah satu petugas medis dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Kediri menuturkan, teriknya cuaca menyebabkan penurunan metabolisme tubuh sehingga seseorang mudah lemas atau mual karena dehidrasi. Kustaryo menambahkan, meskipun banyak yang tumbang, tidak sampai terjadi sesuatu yang fatal menimpa peserta.

"Mereka yang fisiknya lemah segera diberikan oksigen untuk membantu pernapasan. Jadi belum sampai ada yang membutuhkan obat-obatan," kata Kustaryo.

Ia juga membagikan tips pertolongan pertama pada korban yang tidak sadarkan diri, yaitu dengan menempatkannya pada ruang dengan udara yang cukup, memposisikan kepala lebih rendah dari tubuh agar cukup ada sirkulasi, mengurangi ketatnya pakaian, serta memberinya minum jika sudah sadar.

"Bau-bauan yang kuat juga dapat digunakan untuk merasang kesadarannya," pungkas Kustaryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com