KUPANG, KOMPAS.com — Anak berkebutuhan khusus yang diusulkan pemerintah agar masuk di sekolah formal supaya bisa menyesuaikan diri telantar di sekolah itu.
Guru cenderung mengabaikan anak tersebut. Setiap hari, anak berinisial GA (11) dan duduk di kelas 6 salah satu sekolah dasar (SD) di Kupang itu hanya datang dan menggambar sendiri di bangkunya. Anak-anak normal mengikuti pelajaran yang diarahkan guru kelas.
Guru kelas tahu bahwa di kelas itu ada anak berkebutuhan khusus, tetapi tidak mau memberi perhatian dengan alasan bukan tugasnya membimbing.
HJ (46), orangtua GA, sangat sedih melihat tindakan guru terhadap anaknya itu. Padahal, anak itu, kalau diarahkan, menurut. HJ mengharapkan agar pemerintah membuka sekolah khusus menampung anak berkebutuhan khusus yang diarahkan dan dididik secara telaten. Pengadaan guru bagi anak-anak itu sangat perlu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.