Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tsunami Mentawai Tempati Hunian Baru

Kompas.com - 27/07/2012, 04:26 WIB

Mentawai, Kompas - Sebagian warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang menjadi korban tsunami pada 25 Oktober 2010 mulai menempati hunian tetap.

Hunian tetap yang didirikan atas bantuan pembaca harian Kompas dan disalurkan melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) itu diresmikan penggunaannya secara berturut-turut, Senin (23/7) hingga Rabu (25/7). Proyek tersebut dikerjakan oleh Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)- Caritas Keuskupan Padang.

Peresmian di Dusun Pinairuk, Desa Saumanganya’, Kecamatan Pagai Utara, Senin, dilakukan oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet bersama Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas St Sularto, Direktur Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang Pastor Agustinus Mujihartono Pr, dan Ketua Yayasan DKK Mohammad Nasir. Saat itu sebanyak 51 rumah diresmikan.

Mohammad Nasir mengatakan, pembangunan rumah di Dusun Pinairuk, Beubuku, dan Mabulaubuge merupakan tambahan karena Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang berhasil melakukan penghematan besar-besaran.

Rencana awal, pembangunan hanya ditargetkan untuk 26 rumah di Dusun Mabolak, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, dan 78 rumah di Dusun Betumonga, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara. ”Ternyata dari penghematan yang dilakukan masih terdapat sisa anggaran sehingga kemudian dialihkan untuk pembangunan rumah-rumah lain di Dusun Pinairuk,” kata Nasir.

Selasa, peresmian dilakukan di Dusun Betumonga Barat, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, atas penggunaan 78 rumah. Kemudian dilanjutkan di Dusun Mabolak untuk penggunaan 26 rumah.

Total dana sumbangan pembaca harian Kompas yang terserap sebesar Rp 3,6 miliar. Nasir mengucapkan terima kasih atas sumbangan yang diberikan pembaca Kompas dan berharap warga merawat rumah tersebut.

Rumah-rumah kayu dengan atap seng berukuran 6 meter x 5 meter dibangun di atas lahan pemilik tanah atau sibakkat laggai. Salah seorang sibakkat laggai di Dusun Pinairuk, Romanus Mabuku (71), merelakan lahannya demi tersedianya tempat hunian bagi warga lain.

Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas St Sularto menyebutkan, pembangunan rumah bantuan pembaca Kompas itu terwujud berkat kebersamaan.

Sularto menambahkan, kebersamaan itulah yang diterjemahkan dalam konteks berbangsa lewat keberadaan masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. (INK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com