Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merugi, Ribuan Perajin Tempe Siap Gagal Mudik

Kompas.com - 23/07/2012, 16:34 WIB
Ali Sobri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan perajin tahu dan tempe sudah siap menanggung risiko jika harga kedelai tidak turun, yakni tidak mudik. Pada Senin (23/7/2012) ini, mereka menggelar aksi mogok terkait melambungnya harga bahan baku tahu dan tempe tersebut.

"Demi kekompakan, terpaksa kami ikut lakukan ini. Habis harga bahan dasar kedelai terlalu tinggi. Keuntungan kami dikit banget," kata salah seorang perajin tahu Dasyim (44).

Ia mengaku, sebelum harga kedelai naik, biasanya pabrik tahu yang dikelolanya mampu memproduksi tahu sampai 6 kuintal. Namun, saat ini dia hanya mampu memproduksi maksimal 2,5 kuintal atau turun 60 persen. Melambungnya harga kedelai membuat keuntungan yang diperolehnya semakin tergerus biaya produksi.

"Untungnya paling buat makan keluarga aja, sama biaya produksi, dan gaji pegawai saya empat orang itu," kata pria asal Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, ini.

Dasyim meminta pemerintah, dalam hal ini Perum Bulog, segera melakukan intervensi terhadap harga kedelai. Produk keledai tak perlu lagi dikenai bea masuk impor.

Seperti diberitakan, ribuan pelaku usaha tahu dan tempe di Kompleks Perumahan Industri Kecil, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, sepakat untuk menghentikan pasokan tahu dan tempe di pasaran untuk sementara waktu. Mereka tidak memproduksi tahu dan tempe pada Senin hingga tiga hari ke depan.

Mereka serempak meminta pemerintah mengembalikan harga kedelai yang lebih murah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com