Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Disiksa, Keluarga Adukan Rutan Palu ke Komnas HAM

Kompas.com - 10/07/2012, 16:14 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Keluarga seorang narapidana di Rumah Tahanan Kelas 2A, Palu, Sulawesi Tengah mengadukan Rutan Palu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka menuding salah satu anggota keluarganya yang bernama Edi Suyanto (40), disiksa oleh petugas rutan.

Akibat dugaan penganiayaan tersebut, wajah Edi Suyatno yang merupakan napi kasus narkoba ini lebam di bagian wajahnya.

Dari pantauan Kompas.com, keluarga korban Edi mengunjungi Komnas HAM perwakilan Sulawesi Selatan, didampingi Aristan dan Qimung dari Lembaga Penelitian Studi Hak Asasi Manusia (LP-SHAM).

Dari keterangan kakak korban, bernama Fitri, penganiyaan terhadap adiknya itu diduga terjadi pada Senin (09/07/2012) kemarin. Awalnya ia hendak membesuk adiknya, Edi Suyanto di Rutan Maesa. Namun dengan berbagai alasan, dia tak diizinkan oleh petugas rutan untuk menjenguk Edi.

"Saya curiga kenapa tidak diizinkan membesuk, biasanya kalau kita besuk tidak sesulit ini. Pas kita minta bantuan LPSHAM, baru saya bisa ketemu adik saya,” kata Fitri, kakak korban.

Setelah bertemu, Fitri kaget melihat wajah adiknya lebam. Edi pun berterus terang bahwa dirinya dipukuli petugas rutan.

Ketua Majelis Anggota LPSHAM, Aristan sangat menyesalkan tindak kekerasan yang terjadi di rutan Kelas 2A Palu. Makanya hari ini juga mereka akan melaporkan kasus ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) perwakilan Sulawesi Tengah, dan juga ke Kepolisian Resor Palu.
“Edi ini sudah mengalami perlakuan yang tidak adil. Selain dianiaya secara fisik, ia juga mengalami kekerasan seksual secara verbal,” kata Aristan kepada Kompas.com.

“Makanya kami melaporkan kasus ini ke Homnas HAM, Polres Palu dan juga ke Depkumham, agar kasus-kasus seperti ini tak terjadi lagi,” lanjut dia

Menurut Aristan, korban Edi dianiaya karena tidak memenuhi panggilan dari petugas rutan. Alasan Edi tak memenuhii panggilan karena pada saat itu Edi tengah tidak enak badan. Namun petugas rutan tak ambil pusing, tendangan dan bogem ke tubuh dan wajah Edi tak terelakan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com