TERNATE, KOMPAS.com - Langit biru dan angin semilir. Di bawah tajuk pohon kenari yang merimbun, Tim Ekspedisi Cincin Api menikmati segarnya air kelapa dan gurihnya buah kenari di Pulau Makian, Halmahera Selatan, Sabtu (30/6/2012).
Razak Husain (38), warga Desa Waegitang, Kecamatan Pulau Makian, Halmahera Selatan, Maluku Utara, dengan ramah menjamu kami dikebunnya yang dipenuhi pohon kenari dan kelapa. Pepohonan kenari itu sangat rimbun dan ada yang berusia di atas 100 tahun.
Jika Pulau Banda di Maluku Tengah dikenal sebagai Pulau Pala, Makian dikenal sebagai Pulau Kenari. Untuk mencapai Makian, dibutuhkan waktu dua jam naik kapal cepat dari Ternate. Pada tahun 1975, pulau ini dikosongkan karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Kie Besi di tengah pulau ini.
Namun, beberapa tahun kemungkinan, warga kembali. Tahun 1988, gunung ini meletus dan ribuan warga Makian kembali diungsikan. "Tanah leluhur kami disni dan penghidupan kami dari kenari yang tumbuh di sini," kata Razak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.