Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelahiran Badak Sumatera Bak Gol Sepakbola

Kompas.com - 25/06/2012, 20:29 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelahiran bayi badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, membuat seluruh tim program konservasi spesies tersebut gembiar bak melihat gol sepakbola.

Bayi badak Sumatera lahir dari induk bernama Ratu dari Taman Nasional Way Kambas dan Andalas dari Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat.

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, memberi nama "Andatu" pada bayi badak tersebut, sebagai kependekan dari Andalas dan Ratu serta anugerah dari Tuhan.

Widodo S. Ramono, Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia mengatakan bahwa tim konservasi badak Sumatera sangat gembira ketika Andatu lahir.

"Saat Ratu akan melahirkan, kami semua yang melihat dari CCTV diam semua. Tidak ada yang bicara," cerita Widodo, dalam konferensi pers Senin (25/6.2012) di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa tim sempat melihat plasenta bayi badak dan suasana gelap sebelum bayi badak lahir, Sabtu (23/6/2012) dini hari.

Setelah melihat gelap lewat CCTV, tiba-tiba tim melihat bagian yang terang dan menyaksikan adanya anakan badak Sumatera.

"Waktu kita lihat itu, kita teriak. Lebih ramai daripada gol sepakbola," ungkap Widodo menceritakan kegemberiaan tim saat itu.

Kelahiran Andatu memang pantas disambut dengan kebahagiaan. Andatu adalah wujud nyata penantian selama 124 tahun riset penangkaran badak Sumatera semialami.

Sebelumnya, Ratu si induk Andatu juga sempat hamil. Namun, Ratu keguguran dua kali. Baru kali ini Ratu berhasil melahirkan.

Ke depan, Ratu diharapkan masih bisa hamil lagi. Ditargetkan, ada 5 anakan yang bisa dilahirkan dari setiap induk betina badak sumatera.

Proses menantyikan kelahiran Andatu, menurut Widodo sangat mendebarkan. Tim sempat khawatir, namun akhirnya gembira bisa menyaksikan kelahiran bayi badak Sumatera itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com