Ponpes Al Qodir Gelar Pesta Rakyat

SLEMAN, KOMPAS.com--Pondok Pesantren Al Qodir di lereng Gunung Merapi, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pesta rakyat menandai kegiatan akhirussanah atau tutup tahun ajaran 2011/2012.

"Pesta pasar rakyat ini digelar selama dua minggu penuh, mulai 1 hingga 15 Juli 2012. Selain bentuk ucapan syukur kepada Allah, kegiatan akhirussanah yang dikemas dalam pasar rakyat ini, juga ditujukan untuk mendekatkan diri antara komunitas pesantren dengan masyarakat luas," kata Pengasuh Ponpes Al Qodir, Cangkringan KH Masrur Ahmad, Rabu.

Menurut dia, kegiatan akhirussanah ini sudah menjadi tradisi di Pesantren Al Qodir sejak beberapa tahun ini. "Setiap kami mengakhiri masa pendidikan, akan selalu dilaksanakan kegiatan akhirussanah yang intinya sebagai bentuk ucapan syukur kepada Allah. Tetapi ke depannya, kami ingin kegiatan akhirussanah ini bisa lebih besar lagi dengan melibatkan masyarakat secara lebih luas," katanya.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat di lereng Merapi khususnya di Kecamatan Cangkringan selalu menanti kegiatan akhirussanah yang digelar Ponpes Al Qodir, karena selain bisa ikut menggerakkan ekonomi, kegiatan akhirussanah juga menggelar bakti sosial dan pasar murah.

"Masyarakat sangat antusias sehingga banyak dari mereka yang berharap kegiatan akhirussanah bisa lebih lama bahkan dengan lebih beragam acaranya," katanya.

Masrur mengatakan, biasanya kegiatan ini digelar pada saat mendekati bulan Ramadhan, sehingga adanya bazar dan pasar murah, masyarakat akan banyak berbelanja untuk persiapan menghadapi bulan puasa dan itu ternyata sangat membantu mereka.

"Ke depan kami berharap kegiatan akhirussanah ini bisa lebih besar lagi, syukur-syukur banyak perusahaan yang mau terlibat karena sesungguhnya kegiatan ini sangat membantu masyarakat," katanya.

Ketua Panitia Akhirussanah Ponpes Al Qodir Djoko Pranolo mengatakan, kegiatan akhirussanah yang akan digelar sangat beragam yaitu mulai dari bazar, pentas musik dangdut, festival jathilan, festival hadroh, mujahadah, bakti sosial, sunatan masal dan pengajian akbar.

"Selain diikuti para santri, kami juga akan melibatkan masyarakat sekitar bahkan pesantren-pesantren lain dan komunitas kesenian yang ada di lereng Gunung Merapi ini," katanya.