BUChAREST, SELASA -
Jurnal
Ponta mengambil alih kekuasaan pemerintahan Romania pada Mei lalu setelah menggulingkan PM Mihai Razyan Ungureanu dalam pemungutan suara. Dengan dukungan dari sekitar 50 persen dalam jajak pendapat, Ponta tampaknya akan mengonsolidasikan kekuatan setelah pemilihan umum.
Vladir Nistor, Analis BT Asset Manajemen, menyatakan, jika tuduhan itu benar, Ponta harus mundur. ”Kita mungkin akan melihat perebutan kekuasaan di dalam USL (Union Sosial Libera, partai sayap kiri yang dipimpin Ponta),” ujarnya.
Akan tetapi, pada Selasa Ponta menyatakan tidak akan mengundurkan diri atas tuduhan itu. Dia justru menuduh hal itu sebagai buntut dari perseteruan politik dengan Presiden Traian Basescu, yang memiliki hubungan dekat dengan Partai Demokrat Liberal (PDL).
”Apa saya telah melakukan sesuatu yang merugikan kepentingan Romania sebagai perdana menteri? Mengapa saya harus mengundurkan diri? Tidak mungkin,” kata Ponta dalam jumpa pers, sehari setelah
Tuduhan plagiarisme telah memaksa beberapa politisi Eropa mundur dalam beberapa bulan terakhir, di antaranya Presiden Hongaria Pal Schmitt, dan Menteri Pertahanan Jerman yang pernah disebut-sebut sebagai kemungkinan pengganti Kanselir Angela Merkel, Karl-Theodor zu Guttenberg.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.