Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Timika Berangsur Pulih

Kompas.com - 20/06/2012, 01:47 WIB

Jayapura, Kompas - Situasi Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Papua, berangsur pulih, Selasa (19/6). Pasukan gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan untuk sementara berhasil meredam berlanjutnya bentrokan antarkampung di pinggiran utara kota Timika tersebut.

”Situasi hari ini aman dan terkendali,” ungkap Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Brigadir Jenderal (Pol) Paulus Waterpauw di Jayapura, kemarin.

Waterpauw menegaskan, pascabentrokan komunal itu, petugas melakukan upaya tegas guna mengamankan Kwamki Narama. Sedikitnya 30 warga dari kedua kampung yang terlibat bentrokan telah ditangkap. Polisi juga menyita puluhan panah.

Bentrokan antarwarga Kampung Harapan dan Kampung Amole di Kelurahan Kwamki Lama, Distrik Kwamki Narama, kembali pecah hari Senin lalu. Kala itu, puluhan warga kedua kampung terluka dan dua warga kampung Harapan tewas, yakni Indelius Ongomang dan Deni Ongomang. Empat polisi cedera terkena anak panah dan senapan angin. Untuk memastikan penyebab tewasnya kedua warga dalam bentrokan itu, petugas sedang melakukan otopsi.

Bentrokan antarwarga Kampung Harapan dan Kampung Amole merupakan buntut tewasnya warga Kampung Harapan dalam kecelakaan lalu lintas pada Mei lalu. Sejak itu bentrokan antarwarga kedua kampung beberapa kali terjadi.

Menyikapi kekerasan yang terus terjadi di wilayah Papua, Komisi I DPR mendiskusikan pembentukan sebuah panitia kerja. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, di Jakarta, menyebutkan, ide panitia kerja sedang dibahas di Komisi I.

Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai menilai otonomi khusus Papua perlu dipertahankan. Namun, implementasinya perlu diperbaiki dengan mengurai simpul-simpul yang macet. ”Dalam pertemuan dengan sejumlah pejabat, Senin malam lalu, tokoh-tokoh masyarakat Papua menyoroti perlunya percepatan pembuatan peraturan pendukung otonomi khusus,” kata Wanggai.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar berpendapat, yang mendesak saat ini adalah membangun kepercayaan orang Papua lebih dulu dengan cara evaluasi kinerja aparatur keamanan.

(RWN/ATO/FER/ONG/DIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com