Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Luas, Perdagangan Narkoba Sulit Diberantas

Kompas.com - 08/06/2012, 15:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Perdagangan narkoba di Indonesia sulit diberantas. Sebabnya, sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia sangat luas. Ada begitu banyak jalur alternatif untuk menyelundupkan barang itu masuk ke tanah air.

 

"Dari hasil penelitan, 80-90 persen penyeludupan narkoba melalui laut. Tidak hanya di Indonesia, negara lain juga," kata Deputi Pemberantasan BNN, Brigjen Pol. Benny Josua Mamoto, di Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/6/2012).

Ia mengatakan, pengedar menggunakan berbagai macam modus menyeludupkan narkoba. Ada penyelundupan yang dilakukan dengan menggunakan kapal selam tak berawak atau dengan remote control.

"Sepanjang pantai di Aceh saja ada 17 jalur tikus tempat masuknya narkoba, selundupan dari Malaysia. Kita juga tahu kapal angkutan penumpang di Tanjung Priok sempat tertangkap 26x2 atau berarti 52 kilo pernah dibawa penumpang. Setelah kita lakukan penyelidikan, Barang itu dari Tanjung Pinang, masuk dari Malaysia lewat kapal nelayan," terangnya.

Menurut Benny, BNN kini fokus mengawasi jalur pelabuhan, baik resmi maupun jalur  tikus. BNN bekerjasama dengan instansi terkait, seperti Bea Cukai, Imigrasi, dan TNI AL. Selain itu, BNN juga mendekati masyarakat di kepulauan dan membina mereka agar tidak diperalat oleh para sindikat.

Sementara itu Kepala Humas BNN, Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto mengatakan patroli yang ada memang belum mampu mengawasi selama 24 jam.

"Dengan luas pulau dan panjangnya garis pantai, sampai sekarang kita tidak bisa mengawasi 24 jam. Patroli ada, tapi ada kucing-kucingan antara penyelundup dan patroli," terangnya.

Kasus penangkapan dan penyitaan narkoba tahun 2012 hingga Juni ini tercatat sekitar 15 kasus. Hingga 8 Juni 2012 ini BNN telah memusnahkan barang bukti sebanyak 35.027,3 gram shabu, 455.797,7 gram ganja, 222,4 gram kokain, 10.116,7 gram heroin, dan ekstasi 1.414.823 butir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com