Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Tangkap Pelaku Penembakan di Papua!

Kompas.com - 07/06/2012, 18:20 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepolisian untuk bekerja cepat dalam menuntaskan kasus penembakan di Papua dan Papua Barat. Kepolisian harus mampu menangkap, memproses, dan mengadili para pelaku penembakan.

"Saat ini masih dalam proses pengejaran. Tetapi situasi dan kondisi geografis Papua tidak terlalu mudah untuk melakukan pengejaran," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/6/2012).

Julian berharap masyarakat Papua dan Papua Barat tidak terprovokasi pihak-pihak yang menginginkan adanya instabilitas di wilayah tersebut. Julian menyebut pelaku penembakan sebagai oknum.

"Mereka telah melakukan aksi teror sementara dalam skala kecil," sambungnya.

Rangkaian teror dan kekerasan yang memakan korban jiwa terus berulang di Papua. Peristiwa kejahatan itu, antara lain, berupa teror penembakan dan pembunuhan.

Sejak awal 2012 sampai sekarang telah terjadi 18 kasus yang menewaskan 16 orang, baik warga sipil maupun aparat keamanan. Peristiwa terakhir terjadi pada Rabu (6/6/2012) sekitar pukul 21.00 WIT.

Arwan, pegawai negeri sipil di lingkungan Kodam XII Candrawasih, tewas tertembak oleh orang tidak dikenal. Lokasi penembakan tidak jauh dari Kantor Wali Kota Jayapura saat korban berjalan kaki menuju rumahnya. Korban tewas dengan luka tembak pada bagian leher.

Pada Rabu pukul 12.30 WIT, Pratu Ahmad Ruslan, anggota Yonif 756, juga tewas dikeroyok dan ditusuk warga di kawasan Honai Lama, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Kasus ini berawal dari kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Pratu Ahmad Ruslan dan rekannya, Pratu Saifudin. Kendaraan yang mereka kendarai menyerempet warga. Hal itu memicu kemarahan warga. Pratu Saifudin kritis karena luka tusukan di dada kanan.

Selasa malam, orang tak dikenal menembak satu anggota TNI dan dua warga sipil di dekat kantor pemerintahan daerah di Jayapura, Papua. Dihubungi kemarin di Jakarta, Kepala Divisi Humas Kepolisian Negara RI Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengatakan, anggota TNI yang ditembak adalah Pratu Frengky Kung (24) serta dua warga sipil, yaitu Ikbal Rivai (22) dan Hardi Jayanto (22).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

    Nasional
    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

    Nasional
    Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

    Nasional
    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

    Nasional
    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

    Nasional
    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

    Nasional
    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

    Nasional
    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

    Nasional
    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

    Nasional
    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

    Nasional
    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

    Nasional
    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

    Nasional
    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

    Nasional
    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

    Nasional
    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com