Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukono Meletus Lagi, Warga Kembali Mengungsi

Kompas.com - 29/05/2012, 11:46 WIB
Kontributor Halmahera, Anton Abdul Karim

Penulis

TOBELO, KOMPAS.com — Meski Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Gunung Dukono merilis aktivitas vulkanik Gunung Dukono menurun,   gunung yang terletak di Halmahera Utara, Maluku Utara, itu sesekali mengempaskan letusan kuat. Warga pun panik dan kembali mengungsi.

Selasa  (29/5/2012) pagi, ratusan warga di Desa Mamuya kembali mengungsi ke beberapa wilayah menyusul terjadi letusan hebat Gunung Dukono pada dini hari tadi. Sebanyak 146 orang mengungsi ke Tobelo dan  70-an orang mengungsi ke Galela, Halmahera Utara.

Sebelumnya, 300 warga di desa tersebut sempat mengungsi dan sudah kembali ke rumahnya sejak Senin (28/5/20120). Namun, warga kembali mengungsi lantaran terjadi letusan tadi pagi. "Kami tadi pagi jam dua (dini hari) dapat informasi dari Kepala Desa Mamuya, katanya warga mau mengungsi. Jadi kami langsung menampung mereka di posko tanggap darurat," kata Judihart Noya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara, Selasa (29/5/2012).

Judihart menyebutkan, warga Desa Mamuya mengungsi ke Tobelo dan Galela. "Yang mengungsi ke Galela itu ke rumah keluarganya. Adapun yang ke Tobelo kami tampung di sini," ujar Judihart.

Menurut Judihart, warga ini mengungsi karena letusan hari ini termasuk kuat. "Tadi malam itu meletus kuat sekali. Apinya menjalar dan terjadi gempa bumi," ujar Marlice, warga yang mengungsi ke Tobelo.

Kebanyakan warga yang mengungsi adalah perempuan dan anak-anak. Adapun para lelakinya masih memilih bertahan di rumahnya masing-masing di Desa Mamuya.

Desa Mamuya merupakan desa yang paling dekat dengan kegiatan vulkanik Dukono, yang jaraknya sekitar 10 kilometer. Di Desa Mamuya juga terdapat Kali Muye yang berpangkal di kaki Gunung Dukono. Desa Mamuya sendiri ditetapkan sebagai desa yang rawan terhadap erupsi Dukono.

"Aktivitasnya memang sudah mulai menurun, tetapi gempa tremor masih terus-menerus terjadi dan sesekali muncul dentuman kuat," kata Iwan Amat, Kepala PVMBG Pos Pemantau Gunung Dukono pagi tadi. Sementara itu hujan debu yang terjadi di Tobelo sudah mulai berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com