Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikaji, Relokasi Warga di Perbukitan

Kompas.com - 29/05/2012, 02:50 WIB

AMBON, KOMPAS - Pemerintah Kota Ambon, Maluku, akan mengevaluasi bangunan di lereng perbukitan pascabencana longsor yang menewaskan delapan warga pada Minggu (27/5) dini hari. Relokasi akan dilakukan jika bangunan berada di daerah rawan longsor.

”Pemerintah tidak akan membiarkan warga tinggal di daerah bencana. Relokasi akan dilakukan setelah evaluasi tuntas untuk menjauhkan warga dari bencana,” kata Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina setelah melepas tiga jenazah korban longsor di Kuda Mati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, ke pemakaman, dan melihat lokasi longsor di Kuda Mati, Senin (28/5).

Sam melanjutkan, longsor tebing perbukitan sudah berulang kali terjadi di Ambon. Pencegahannya tak bisa diatasi semata dengan imbauan untuk waspada, setiap kali memasuki musim hujan. Harus ada langkah nyata lain untuk mengatasinya.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Maluku Ibrahim Sangadji, daerah rawan longsor di Ambon di antaranya berada di Kuda Mati, Batu Merah, Batu Gajah, Bere-Bere, Tuni, dan Amahusu. Di lereng bukit di wilayah-wilayah tersebut rumah-rumah warga dibangun berimpitan.

Longsor yang menelan banyak korban jiwa di Ambon tidak hanya terjadi pada Minggu. Pada 18 Juni 2010, delapan warga Kuda Mati juga tewas akibat longsor. Bahkan, pada Mei dan Agustus 2011, lima warga di Kuda Mati dan Batu Gajah tewas tertimbun longsor.

Lurah Kuda Mati Herman Tetelepta mengatakan, sekitar 30 persen dari total warganya sebanyak 16.986 orang tinggal di lereng bukit yang rawan longsor. Namun, mereka tak punya pilihan lain karena sulitnya mencari lahan tempat tinggal di Ambon.

Pascalongsor di Kuda Mati tahun 2010 sebagai contoh, sebagian warga di sekitar lokasi longsor sudah bisa pindah ke daerah yang aman. Namun, sebagian lagi kembali tinggal di sana karena kesulitan mencari lahan tempat tinggal.

Kasubdit Perencanaan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Eko Budiman mengatakan, relokasi merupakan solusi tepat. Namun, realisasinya membutuhkan waktu sehingga sosialisasi mitigasi bencana kepada warga harus ditingkatkan.

”Bencana tak datang tiba-tiba. Dalam bencana longsor, misalnya, biasanya didahului dengan keretakan tanah. Inilah yang harus terus dipantau warga di daerah rawan bencana longsor,” katanya.

Sementara itu, korban longsor di Kuda Mati, Rido Karual (35), ditemukan warga bersama tim SAR dan Tagana, Senin (28/5) sekitar pukul 03.00 WIT. Berarti, semua korban berjumlah enam orang sudah ditemukan.

Selain di Kuda Mati, longsor pada Minggu (27/5) dini hari juga terjadi di Karang Panjang, Ambon, menewaskan dua orang. Jadi, total warga yang tewas akibat bencana longsor adalah delapan orang. (APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com