Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Dukono Kembali ke Rumah

Kompas.com - 28/05/2012, 14:50 WIB
Anton Abdul Karim

Penulis

TOBELO, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Mamuya, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara yang mengungsi karena bencana letusan Gunung Api Dukono akhirnya kembali ke rumah. Lebih dari 100 Kepala Keluarga di Desa Mamuya atau tepatnya 326 jiwa sempat mengungsi ke Soasio, Galela saat terjadi letusan hebat pada 24-25 Mei 2012.

Ratusan warga ini mengungsi ke rumah keluarga mereka di Soasio Galela. Saat terjadi letusan Dukono, kawasan Galela sangat aman dari serangan hujan abu vulkanik. "Saat terjadi letupan gunung Dukono ada 326 warga Mamuya yang mengungsi ke Galela (Soasio). Karena mereka takut dan panik atas letusan itu. Tapi mereka sudah kembali, tadi kita sudah cek ke Galela sudah tidak ada lagi pengungsi," kata Darwis Sitinjak, Kepala sub bidang Perbaikan Sarana Prasarana Dirjen Perbaikan Darurat, Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) di Tobelo, Senin (28/5/2012).

Darwis menambahkan, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kabupaten Halmahera Utara untuk tanggap darurat bencana gunung Dukono. Sejauh ini, langkah antisipasi baru berupa pembagian masker bagi masyarakat yang terkena dampak abu vulkanik gunung Dukono.

Daerah yang terkena dampak abu vulkanik Dukuno itu di empat kecamatan, diantaranya Kecamatan Tobelo, Tobelo Selatan, Tobelo Utara dan Galela (khususnya di desa Mamuya). "Kita sudah koordinasi dengan BPBD Halmahera Utara. Kemarin mereka sudah membagikan masker sebanyak 5000 buah kepada masyarakat," kata Darwis.

Darwis mengatakan pihaknya tetap siaga dan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait di Halmahera Utara untuk mengantisipasi bencana susulan. "Apalagi laporan Pos Pemantau bahwa saat ini aktifitas gunung Dukono sudah mulai menurun. Kita tetap siaga untuk mengantisipasi bencana susulan seperti penyiapan tenda dan pembentukan posko bila diperlukan," jelas Iwan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com