BATAM, KOMPAS.com -- Perwakilan Indonesia dan Malaysia bertemu di Batam, Kepulauan Riau, Kamis (24/5/2012). Pertemuan itu untuk membahas teknis penangananan nelayan.
Ketua delegasi Indonesia, Laksamana Pertama Maritim Tri Yuswoyo mengatakan, pertemuan itu lanjutan dari kesepakatan di Bali pada 27 Januari 2012. Saat itu Indonesia dan Malaysia sepakat tidak lagi menangkap nelayan yang masuk wilayah perbatasan tumpang tindih.
"Teknis penanganannya belum dibahas. Sekarang delegasi kedua negara membahas teknisnya," ujar Tri.
Indonesia diwakili Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). Sementara Malaysia diwakili Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). "Pertemuan dua hari ini untuk membahas bagaimana cara penanganan kalau ada nelayan masuk wilayah perbatasan yang masih tumpang tindih," tuturnya.
Antara Indonesia dan Malaysia masih ada beberapa wilayah perbatasan laut yang belum disepakati. Wilayah itu terletak di Selat Malaka, Selat Singapura, Laut China Selatan, dan Laut Sulawesi.
"Sebelum ada kesepakatan di Bali, nelayan kedua negara ditangkap. Sekarang, dapat dilepaskan selama tidak membawa material berbahaya dan terlarang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.