Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candra Naya, Berkah Bagi Kawasan Pecinan Gajah Mada

Kompas.com - 24/05/2012, 17:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah bersejarah Candra Naya yang dulu dimiliki keluarga Mayor Khow Kim Am, kemudian menjadi pusat kegiatan perhimpunan sosial Candra Naya, kini menjadi daya tarik baru di kawasan pecinan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Peninggalan budaya tersebut dipertahankan masih seperti aslinya sebagai bagian unik kawasan superblok Green Central City (GCC) yang dikembangkan oleh PT Bumi Perkasa Permai.

"Di sini dikenal sebagai tanah berkah atau land of prosperity. Kami tidak mengada-ada dan berbicara tahayul, tapi sudah banyak dibuktikan bahwa tinggal di sini adalah berkah," ujar Martono Hadipranoto, Chief Operasional Officer GCC, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/5/2012).

Martono mengakui, dengan dijadikan sebagai bagian dari superblok Green Central City, Candra Naya menjadikan proyek dengan komposisi residensial, hotel, area komersil, dan perkantoran ini menjadi berbeda.

"Di sini nanti akan dikembangkan banyak kegiatan, dan ke depan diagendakan Festival Candra Naya agar lebih semarak lagi," ujarnya.

Arsitek senior dan pemerhati Candra Naya dari Centre of Archticture Conservation, Ir Naniek Widayati, mengatakan pada abad ke-19, sekitar tahun 1800-an, Candra Naya merupakan ru­mah seorang mayor Tionghoa yang bertu­gas mengurusi kepentingan masyarakat Tionghoa di Batavia.

Walau masih diragukan kapan tepatnya bangunan ini berdiri, kata Naniek, sebuah lukisan yang pernah terpasang di dalamnya dapat dijadikan petunjuk karena terdapat kalimat dalam aksara Cina dengan arti kalimatnya kurang lebih: "Pada tahun kelinci di pertengahan bulan musim rontok dicatat kata-kata ini".

Ia menuturkan, dari tulisan tersebut bisa diketahui, Candra Naya dibangun kira-kira pada ta­hun kelinci api yang jatuh 60 tahun sekali, yaitu antara 1807 atau kemungkinan 1867.

"Setara dengan masa Dinasti Ming dan pengaruh Dinasti Manchu," Naniek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com