Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Dukung Pencandu Lapor Tak Dipidana

Kompas.com - 21/05/2012, 13:46 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Direktur Direktorat Penindakan dan Pengejaran Badan Narkotika Nasional Benny Joshua Mamoto membenarkan jika bersama Kepolisian Negara RI menjelang ulang tahun Polri dan Hari Anti-Narkotika Internasional, setiap pemakai narkotika dan obat-obatan yang mau datang dan melapor serta mau direhabilitasi tak akan dipidana.

"Betul, kita dapat melihat informasi itu di spanduk-spanduk yang dipasang di berbagai tempat di Jakarta," tandas Benny saat dihubungi Kompas di Jakarta, Senin (20/5/2012) siang ini. Menurut Benny, BNN siap mendukung sepenuhnya untuk melakukan assesment bagi setiap pecandu atau penyalahguna yang mau melapor untuk direhabilitasi. 

Benny menegaskan, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2011 tentang Wajib Lapor memang dibenarkan jika ada pecandu atau penyalahguna narktoika dan obat-obatan yang melapor dan bersedia direhabilitasi tak akan dipidana. "Jadi, spanduk imbauan untuk pecandu melapor ada dasar hukumnya," lanjut Benny lagi.

Sebelumnya, menjelang peringatan ulang tahun ke-66 Bhayangkara pada 1 Juli mendatang, serta menyambut Hari Anti-Narkotika Internasional pada 26 Juni, Kepolisian Negara RI bekerja sama dengan BNN akan memberi pengampunan kepada para pecandu (bukan bandar) narkotika dan obat-obatan selama sebulan.

Syaratnya, mereka mau melapor dan mendaftarkan diri serta mengikuti rehabilitasi akibat ketergantungan narkotika dan obat-obatan. Pelaporan diberi waktu sebulan, sejak 1-30 Juni mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com