Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Prabayar Ditargetkan Capai 6,5 Juta Pelanggan

Kompas.com - 10/05/2012, 21:26 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan jumlah pengguna listrik prabayar di Indonesia bisa mencapai lebih dari 6,5 juta pelanggan. Untuk itu, perseroan tersebut akan memperluas layanan listrik prabayar.

Demikian disampaikan Direktur Perencanaan dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsudin, Kamis (10/5/2012), di Jakarta.

Saat ini, jumlah pengguna listrik prabayar golongan rumah tangga baru 11 persen, dari total 42,5 juta pelanggan rumah tangga. Afrika Selatan, dengan jumlah pelanggan rumah tangga lebih dari 4 juta pelanggan, hampir semuanya menggunakan listrik prabayar.

"Menjadi tantangan bagi PLN agar pelanggan listrik prabayar bertambah tidak saja dari pelanggan baru, tetapi juga dari migrasi pelanggan pascabayar," kata Murtaqi.

Saat ini jumlah pengguna listrik prabayar telah mencapai 5 juta pelanggan dan tersebar di 27 provinsi di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua.

Sebagian besar pelanggan berada di Jawa dan Bali. Pelanggan di Jawa Barat dan Banten menjadi pelanggan tertinggi se-Indonesia dengan 1.663.528 pelanggan. Disusul Jawa Timur 853.685 pelanggan, Jawa Tengah dan DIY 581.443 pelanggan, Jakarta dan Tangerang 486.599 pelanggan, dan Bali 216.259 pelanggan.

Di Nusa Tenggara Barat sebanyak 206.505 merupakan pelanggan listrik prabayar tertinggi untuk Indonesia bagian timur. Disusul oleh Nusa Tenggara Timur dengan 120.179 pelanggan. Di Indonesia bagian barat, urutan tertinggi pelanggan listrik prabayar ada di Lampung dengan 138.772 pelanggan.

Menurut Murtaqi, pencapaian jumlah pelanggan Listrik Pintar lebih cepat dari target akhir tahun 2012. Hal ini didukung oleh pemilihan teknologi meter prabayar berstandar internasional, dengan sistem terbuka, yang artinya banyak produsen meter prabayar dapat berpartisipasi menyediakan meter prabayar.

"Sistem terbuka mampu membuat harga meter menjadi kompetitif dan layanan purna jual lebih baik," kata Murtaqi.

Selain itu, ada jejaring yang menyediakan titik-titik akses pembelian ulang token isi ulang listrik prabayar bagi pelanggan, yang didukung sistem perbankan dan jaringan transaksi online.

Pelanggan bisa dengan mudah mengatur waktu dan jumlah pembelian token sesuai kemampuan masing-masing. Saat ini pembelian token isi ulang dapat dilakukan melalui teller bank, ATM, internet banking, dan kios.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com