Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Desak Pemerintah Wujudkan Provinsi Papua Tengah

Kompas.com - 09/05/2012, 21:44 WIB
Kornelis Kewa Ama Khayam

Penulis

Menurut AP You, masyarakat terus mendesak agar pemerintah segera merealisasikan Provinsi Papua Tengah. Desakan itu justru muncul sejak 2004 hingga 2012 ini, saat ia menjabat sebagai bupati Nabire periode kedua, dan kini menjadi anggota DPRD Nabire.

Tahun 2004, ia telah membangun kompleks perkantoran otonom Papua Tengah di Kimi, sekitar 20 kilometer dari arah Timur Nabire.

"Tanah seluas 300 hektar telah dihibahkan begitu saja oleh kepala suku, untuk pusat Provinsi Papua Tengah. Dalam perencanaan, Bandara Udara tetap di Nabire hanya diperluas setaraf Bandara Internasional, dan Pelabuhan Peti Kemas tetap di Samabusa, sekitar 5 kilometerm dari dermaga penumpang," kata You.

Feliks Tekege (67), salah satu tokoh masyarakat yang berdiam di Nabire, mengatakan, Provinsi Papua Tengah sesegera mungkin diaktifkan. Semua urusan terkait pemerintahan provinsi, masyarakat harus datang ke Jayapura dengan pesawat yang menelan biaya sampai Rp 5 juta (pergi-pulang), belum termasuk biaya akomodasi dan lainnya.

Nabire berada persis di tengah, dan diapit Kabupaten Yapen Waropen, Biak Nunfor, Supiori, Paniai, Dogiyai, Deyai, Pania, Intan Jaya, Puncak Jaya, serta Kabupaten Puncak. Nabire berada di dataran rendah dengan luas sekitar 4.862 kilometer persegi, dan sekitar 2.000 kilometer persegi di antaranya berada di perbukitan.

Semua fasilitas pendukung seperti bandara, pelabuhan, infrastruktur jalan dari Nabire ke Dogiyai, Paniai, dan Deyai, telah terhubung. Harga barang kebutuhan di wilayah pun sudah mirip dengan harga-harga yang berlaku di Nabire. Ini berbeda dengan kondisi 10 tahun lalu, sebelum jalan darat belum terbangun dan hanya mengandalkan pesawat.

Hanya ruas jalan dari Paniai ke Puncak Jaya dan Kabupaten Puncak belum dibangun, karena kondisinya sangat berat. Jika ruas jalan itu telah tersambung maka jalan darat dari Nabire ke Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Wamena, bisa terhubung.

"Kami hanya butuh pembentukan kota otonom seperti Jayapura," kata Tekege.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com