Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irshad Manji yang Saya Tahu

Kompas.com - 07/05/2012, 14:41 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

KOMPAS.com - Irshad Manji (44 tahun), intelektual Muslim perempuan asal Kanada, sebetulnya belum terlalu dikenal luas di Indonesia. Namun, pembubaran diskusi peluncuran buku Irshad oleh sekelompok orang atas nama agama di Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (4/5/2012) lalu, membuat namanya tiba-tiba ramai dibicarakan.

Siapakah dia?

Saya akan berbagi sedikit cerita tentang sosok dan terutama gagasan Irshad Manji. Kebetulan, saya bertemu dan meliput pemikiran dia, dalam dua kali kunjungannya ke Jakarta, yaitu tahun 2008 dan 2012.

Pertama kali ke Jakarta, April 2008, Irshad mempromosi bukunya, "The Trouble with Islam Today: A Wake-Up Call for Honesty and Change" (tahun 2003)."

Buku itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia "Beriman Tanpa Rasa Takut: Tantangan Umat Islam Saat Ini". Diterbitkan Koalisi Perempuan Indonesia dan Nun Publisher, karya itu diluncurkan di Perpustakaan Nasional Jakarta, 22 April 2008.

Saya menemuinya di sebuah hotel di Jakarta bersama salah seorang editor Kompas. Kesan pertama saya tentang Irshad: dia ramah, pintar, terbuka, asyik, juga modis.

Dia bercerita dengan jernih, jujur, dan terkadang diselipi humor. Kami berbincang banyak soal selama sekitar dua jam: Soal Islam, iman, tradisi konservatif kaum muslim, pentingnya ijtihad, kebebasan berpikir, juga tentang demokrasi.

"The Trouble with Islam Today" telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa, dan beredar ke lebih dari 30 negara. Publik bisa mengunduh teks format PDF buku itu secara cuma-cuma dari situs Irshad, www.irshadmanji.com.

Isinya mirip surat terbuka yang sekaligus cerita pengalaman keislaman dia dari kecil sampai dewasa.

Irshad lahir di Uganda tahun 1968. Ayahnya berasal dari India, ibunya dari Mesir. Tahun 1971-1973, penguasa Uganda, Jenderal Idi Amin, mengusir kaum nonkulit hitam.

Irshad bersama keluarganya hijrah ke Kanada. Semasa kecil, dia belajar di madrasah sekaligus pendidikan umum. Terlalu kritis dan banyak bertanya, guru madrasah mengultimatum dia agar menerima saja ajarannya atau keluar dari madrasah.

Irshad memilih keluar dari madrasah, dan meneruskan berlajar tentang Islam dari berbagai sumber, terutama perpustakaan. Irshad juga mendatangkan guru bahasa Arab, yang membantu dia memahami Al Quran dalam bahasa aslinya.

"Saya memilih tetap menjadi Muslim dan menjalani ajaran Islam," paparnya kala itu.

Dalam pertemuan itu, juga pertemuan kedua saya, dia sama sekali tidak membicarakan soal lesbi atau homoseksual, apalagi mengkampanyekannya.

Kami berbincang soal reformasi pandangan keislaman yang tertekan oleh tafsir dominan kaum konservatif. Hasil interview kami terjemahkan dan diterbitkan sehalaman penuh di rubrik "Persona" Kompas Minggu, 4 Mei 2008. Judulnya, "Berpikir Kritis Irshad Manji." Selengkapnya artikel itu, bisa disimak di sini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

    Nasional
    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

    Nasional
    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

    Nasional
    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

    Nasional
    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

    Nasional
    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

    Nasional
    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

    Nasional
    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

    Nasional
    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

    Nasional
    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

    Nasional
    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

    Nasional
    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

    Nasional
    Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

    Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

    Nasional
    Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

    Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

    Nasional
    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com