PONTIANAK, KOMPAS.com - Data pemilih untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat harus valid supaya tidak timbul persoalan pada saat penghitungan suara. Berkaca dari beberapa daerah, data pemilih menjadi penyebab keributan saat penghitungan suara.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie, Senin (23/4/2012) mengatakan, data kependudukan memegang peranan penting dalam pilkada.
"Sebagai antisipasi timbulnya masalah dalam pilkada karena data kependudukan, rapat koordinasi antara Pemprov Kalbar, KPU Kalbar, pemerintah kota dan kabupaten serta KPU kota dan kabupaten sudah digelar. Kami sudah sepaham mengenai data pemilih sehingga daftar penduduk potensial pemilih pemilu bisa diserahkan kepada KPU," kata M Zeet.
M Zeet menambahkan, dalam pemutakhiran data pemilih, kesesuaian nama dan jumlah desa di setiap kecamatan sangat penting.
"Dalam pemekaran, kadangkala data di desa atau kecamatan induk belum sama jika dikomparasikan dengan data di desa atau kecamatan pemekaran. Ini harus menjadi perhatian petugas pemutakhiran data," kata M Zeet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.