Lebih lanjut Dr Haryudi membeberkan, air liur Rafa tersebut, memang banyak mengandung kadar kalsium. "Dari banyaknya kadar kalsium tersebut, yang bisa memicu cairan tubuh bisa mengeras," jelasnya.
Diwartawakan sebelumnya, kali pertama perubahan air liur menjadi kristal itu terjadi pada 14 Febuari 2012 lalu. Pada Jumat 17 Febuari 2012 lalu, sang ibu, baru betul-betul sadar jika anaknya menyimpan keanehan.
Sementara itu, ibu Rafa, Leni, masih enggan diminta keterangan oleh media. Pihaknya mengaku masih konsentrasi menjaga anaknya. "Saya masih sibuk menjaga anak saya," jawabnya saat dihubungi via telepon.
Saat ini sudah ada 104 air liur yang berubah menjadi kristal. Sementara pihak Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang, juga ikut meneliti krital dari liur Rafa tersebut.
"Saat ini masih dalam proses uji laboratorium untuk diketahui kandungannya," kata Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA UB, Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.