SURABAYA, KOMPAS.com - Setelah dua hari menjalani perawatan intensif karena patah tulang kaki belakang, Banteng Jawa (Bos Javanicus) koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Leo akhirnya mati. Leo ditemukan tidak bernyawa, Kamis (15/3/2012) sore di kandangnya.
Anggota Tim dokter KBS, drh Rahmad Suharta mengaku sudah melakukan perawatan maksimal pada Banteng berusia 6 tahun itu. Antara lain dengan mereposisi tulang, dan membalut serta meluruskan tulang dengan kayu, namun upaya itu tidak maksimal karena Leo terus bergerak. ''Leo terus bergerak, dan kakinya tidak kuat menahan beban berat tubuhnya,'' kata Rahmad, Jumat (16/3/2012).
Namun Rahmad meyakinkan, kematian Leo tidak disebabkan karena kesalahan makanan atau hal lain. ''Hasil otopsi kemarin semua organ tubuhnya baik, Leo mati karena kesakitan tidak kuat menahan sakit di kaki belakang sebelah kirinya,'' tegas Rahmad.
Selasa (13/3/2012) lalu, Leo terjatuh ke parit dan kaki kirinya membentur ujung pembatas parit. Saat itu Leo tengah bertengkar dengan Jali, Banteng Jantan berusia 15 tahun untuk berebut betina. Leo hidup dalam satu kandang dengan Jali bersama 4 banteng betina lainnya. Biasanya, tidak ada pertengkaran sebab keenamnya merupakan keluarga. "Banteng memang punya daerah kekuasaan (soliteritas). Namun pertengkaran semacam ini baru sekali terjadi dalam KBS," kata Rahmad.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.