Semarang, Kompas -
Kapal penangkap ikan, Kapal Motor (KM) Lintas Negara, Rabu (14/3) siang, tenggelam 100 mil laut (180 kilometer) utara Pekalongan. Kapal pembawa 20 awak kapal itu diduga tenggelam di perairan Karimunjawa setelah hilang kontak sesaat seusai diterpa gelombang tinggi.
Kepala Kantor SAR Semarang S Riyadi mengatakan, Ketua SAR Pekalongan menginformasikan, kapal milik H Kosim, penduduk Karanganyar, Kabupaten Rembang, Jateng, itu melaut Senin lalu dan hilang kontak Kamis kemarin.
Badan SAR Nasional langsung menyiarkan kejadian tersebut melalui Stasiun Radio Pantai Semarang kepada semua kapal yang melintasi Laut Jawa agar bisa membantu awak kapal naas itu.
Menurut Komandan SAR Wilayah Pekalongan Hengky Susilo Hadi, kapal berbobot mati 15 ton itu diduga tenggelam, Rabu, berdasarkan laporan nelayan yang melihat kecelakaan itu.
Di perairan Tuban, lima dari tujuh awak Kapal Layar Motor Haslan 02 hilang dan masih dalam pencarian setelah kapal tersebut diterjang gelombang, Kamis. Dua awak kapal yang selamat adalah Daryono (nakhoda) dan Kasrun (koki).
Kepala Syahbandar Tanjung Perak, Surabaya, Chris P Wanda mengatakan, kelima awak itu hilang setelah kapal pecah dihantam gelombang di tengah laut. Mereka adalah Tamid, Syamsuri, dan Surip (ketiganya juru mudi), Agil Fatoni (juru mesin), serta Widyo (pembantu juru mesin).
Di Kabupaten Pacitan, sebuah kapal nelayan tenggelam dihantam ombak. Herman, nakhoda kapal asal Sinjai, Sulawesi Selatan, bersama tiga anak buahnya selamat meski ketiga anak buahnya, Bobo, Aji, dan Johan, cedera.
KM Puteri 01 yang berlayar dari Pelabuhan Tamperan, Pacitan, Selasa, untuk memasang rumpon di tengah laut, diterjang gelombang saat berada 70 mil laut (129 km) dari pantai dan tenggelam. Namun, empat awak kapal tersebut diselamatkan nelayan dari Pantai Prigi, Trenggalek.