Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Disimpan Dalam Tabung dan Dilas

Kompas.com - 13/03/2012, 12:38 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Sesosok jenazah korban pembunuhan diduga kuat disimpan di dalam tabung besi setinggi dua meter dengan diameter 50 sentimeter, yang kemudian ditutup dan dilas, di sebuah rumah di Surabaya, Jawa Timur.

Hingga berita ini diturunkan, Selasa (13/3/2012) siang, petugas identifikasi dari Polrestabes Surabaya masih berupaya membuka tabung dengan peralatan las. Bau bangkai menyengat menyebar di sekitar rumah di Jalan Kapas Krampung Nomor 2010, Surabaya.

Belum ada keterangan resmi dari Polrestabes Surabaya terkait modus baru penghilangan jejak korban pembunuhan tersebut. Informasi yang dikumpulkan Kompas.com di lokasi pun masih simpang siur.

Keterangan diungkapkan Kasno, yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian. Menurut Kasno, besar kemungkinan, mayat yang ada di dalam tabung adalah salah satu pembantu di keluarga itu. Pasalnya, kasus ini terungkap menyusul pengaduan satu pembantu lainnya kepada polisi.

Kasno mengatakan, rumah tiga lantai tersebut dihuni oleh lima orang, terdiri dari bapak, ibu, dan seorang anak, serta dua pembantu.

Sementara itu, salah seorang pegawai Koperasi Buana Makmur yang bersebelahan dengan tempat kejadian perkara menyebutkan, di rumah itu memang kerap terdengar keributan. ''Kadang pagi dan kadang siang, hampir setiap hari,'' kata Yessi.

Keluarga tersebut juga jarang sekali terlihat keluar rumah. "Biasanya hanya pagi, perempuan yang keluar. Tapi saya tidak tahu apakah itu ibu rumah tangganya atau pembantunya,'' tambah Yessi.

Saat ini, kedatangan tim identifikasi Polrestabes Surabaya ke rumah berpagar warna coklat muda tersebut mengundang perhatian warga yang ingin melihat dari dekat proses pembukaan tabung. Arus lalu lintas di Jalan Kapas Krampung pun menjadi macet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com