BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com — Cuaca buruk sejauh ini diklaim masih menjadi penghambat terbesar upaya pencarian awak Kapal Serunting I yang tenggelam di perairan Lampung dan Bengkulu. Heli Badan SAR Nasional (Basarnas) pun dikabarkan sulit digunakan di sini.
Koordinator Badan SAR Nasional Pos SAR Lampung Andri Andi, Senin (12/3/2012), mengungkapkan bahwa cuaca buruk mengakibatkan gelombang tinggi hingga 6 meter di sekitar perairan barat Lampung-Bengkulu yang merupakan Samudra Hindia.
"Kecepatan angin di sana hari ini hingga 55 knot. Helikopter kami, Bolco 105, tidak bisa menembus kondisi angin sekencang ini. Batas toleransi heli ini 20 knot," tuturnya.
Akibat ombak tinggi, upaya pencarian melibatkan penggunaan kapal bantuan jenis tugboat yang berbobot besar milik Pertamina unit Ulu Belu. Namun, kapal dan para anggota SAR akhirnya kembali merapat ke Kota Agung karena ombak dinilai terlalu tinggi.
Alternatifnya, Basarnas kini tengah melobi TNI AL untuk meminjamkan kapal perang yang bisa menembus medan berat seperti di Samudra Hindia. "Untuk urusan ini (pengerahan) kapal TNI, koordinasinya dilakukan langsung Basarnas Palembang," tutur Andri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.