Biarkan Rakyat Aceh Berpesta secara Damai

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Pemilihan Kepala Daerah Aceh yang akan digelar 9 April mendatang adalah sebuah hajatan pesta bagi rakyat Aceh untuk memilih pemimpin terbaiknya.

Sebagai pesta, sudah semestinya suasana batin rakyat tak dalam situasi terancam. Karena itu, semua pihak, terutama para kandidat, harus menghindari cara-cara intimidasi, teror, dan kekerasan untuk mencapai kemenangan.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A Karim dalam acara Forum Diskusi dan Komunikasi untuk Menciptakan Pilkada Damai, Senin (12/3/2012).

Dalam diskusi yang digelar di Gedung Serbaguna Polda Aceh tersebut, hadir para calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada Aceh, kecuali Irwandi Yusuf.

Hadir pula Kepala Polda Aceh, Muspida Aceh, perwakilan lembagaa swadaya masyarakat (LSM), tim sukses kandidat kepala daerah, akademisi, dan sejumlah tokoh masyarakat di Aceh.

Tarmizi mengatakan, terciptanya pilkada damai tak datang begitu saja. Diperlukan perjuangan dan kerelaan semua pihak untuk mendorong hal tersebut dengan cara-cara politik yang santun.

”Memang, tak ada kandidat yang mencalonkan diri secara cuma-cuma. Namun, untuk menyampaikan kepada masyarakat janganlah overjudgment. Beri bahasa-bahasa yang menyejukkan. Jaga lidah kita karena kita adalah apa yang kita ucapkan,” kata Tarmizi.

Tak mungkin dalam dinamika pilkada saat ini tak ada gesekan. Yang bisa dilakukan saat ini adalah bagaimana memperkecilnya dan mengurangi seminim mungkin risiko terjadinya gangguan atas perdamaian.

”Tak ada orang pesta dalam keadaan terancam. Oleh karena itu, kami memohon kepada para calon untuk mendukung upaya damai ini. Berikanlah penghargaan kepada pelaksana pilkada dengan baik dengan cara berpartisipasi secara baik. Bapak-bapak boleh merasa unggul satu sama lain, tapi jaga kesantunan,” papar dia.

Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan meminta semua masyarakat untuk berpikir membangun Aceh seutuhnya. Tinggalkan persoalan-persoalan kelompok yang mengarah kepada tindakan-tindakan kontaproduktif dalam pilkada yang akan datang, ujar dia.

Para kandidat juga diminta untuk bersepakat dan berkomitmen untuk menjaga suasana kondusif dalam pelaksanaan pilkada. ”Semua kontestan harus merasa bertanggung jawab dan dapat menjaga, mengarahkan, membimbing semua pendukungnya guna menghormati, mengikuti setiap tahapan dan hasil pilkada,” imbau Iskandar.