Pada musim penghujan seperti sekarang ini, jumlah kasus kesakitan karena DBD di Indonesia dapat dipastikan meningkat. Beberapa rumah sakit swasta di Jakarta dikabarkan sampai kewalahan menampung pasien
DBD menjangkiti sekitar 50 juta orang setiap tahun di lebih 100 negara di seluruh dunia. Selain dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesakitan serius, tak sedikit pula yang berakibat fatal. Biaya untuk rawat inap cukup tinggi sehingga menjadi beban di negara-negara di kawasan tropis seperti Indonesia.
Virus dengue ditularkan oleh gigitan nyamuk
Sebuah proyek percontohan pemberantasan DBD di kota Yogyakarta yang didanai oleh Yayasan Tahija, yayasan filantrofi yang didirikan oleh keluarga almarhum Julius Tahija, yang berlangsung sejak tahun 2004 hingga 2010, terbukti kurang mendatangkan hasil yang memuaskan. Padahal, dana yang dihabiskan yayasan ini tak kurang dari 4,3 juta dollar AS. Kegiatan itu melibatkan hampir 300 tenaga lapangan untuk memantau jentik nyamuk. Tingkat kejadian penularan DBD di Kota Yogyakarta pada rentang 2007-2010 memang sempat menurun, tetapi kurang signifikan. Salah satu penyebabnya, Kota Yogyakarta dikelilingi hunian yang padat penduduk yang langsung berimpitan, yaitu Sleman dan Bantul. Percuma saja memberantas nyamuk di Kota Yogyakarta, sementara nyamuk
”Terbukti mustahil untuk mengontrol DBD dengan hanya menjadikan jentik nyamuk
”Betapa pun, itu bukan suatu kesia-siaan dan kemubaziran. Karena dari pengalaman di Yogya, Indonesia dan negara-negara di seluruh dunia dapat memetik pelajaran penting menghamburkan miliaran dollar AS untuk pengendalian DBD yang tak efektif,” kata dr Sjakon pula. Ia pernah mempresentasikan pengalaman pengendalian jentik nyamuk
Akhir tahun 2010 Yayasan Tahija mulai berpaling ke upaya pengendalian hayati (