Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Bangka Kian Menderita

Kompas.com - 26/02/2012, 08:22 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

Nelayan lainnya Akong (44) mengatakan udang yang biasanya banyak di pinggiran pantai sepanjang Juli-Agustus sudah dua tahun terakhir tak ada lagi. Tangkapan kepiting yang biasanya di bulan November-Desember pun tinggal separuhnya.

Padahal, udang dan kepiting merupakan sumber penghasilan para nelayan ketika mereka tak bisa melaut karena gelombang tinggi. Udang dan kepiting ditangkap dengan cara memasang jala di sepanjang garis pantai.

"Sudah lama jaring kepiting dan udang kami nganggur tak ada tangkapan," kata Akong. Bulan-bulan Juli-Agustus dan November-Desember kini benar-benar menjadi musim paceklik bagi para nelayan. Mereka harus berhutang bahan pokok hanya untuk bertahan hidup.

Ratusan nelayan di pantai timur Bangka biasanya mulai berangkat melaut sekitar pukul 04.00 subuh dan baru kembali pukul 13.00 siang. Mereka menangkap ikan dengan cara memancing dan menjualnya ke para pedagang yang telah menunggu tangkapan mereka di pantai. Kehidupan inilah yang telah mereka kenal dan geluti sejak kecil secara turun temurun.

Dulu, lautan adalah sumber penghidupan yang hanya selalu memberi. Kini, para nelayan itu turut merasakan derita yang tengah ditanggung oleh lautan mereka. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com