Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Napi Asing Termasuk Terpidana "Bali Nine" Dikembalikan ke Kerobokan

Kompas.com - 23/02/2012, 22:19 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Sejumlah 13 narapidana asing dikembalikan lagi ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, Bali, pada Kamis (23/2/2012) sekitar pukul 22.30 Wita. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya napi perempuan dan sisanya laki-laki.

Tak ada pernyataan resmi mengapa 13 napi asing itu dikembalikan lagi ke Lapas Kerobokan, yang sempat diliputi suasana mencekam pascakerusuhan pada Rabu (22/2/2012) dini hari. Tetapi, menurut petugas intel yang ditemui Kompas.com, pengembalian para napi asing itu berdasarkan kebijakan Kepala Lapas Kerobokan.

"Tanyakan saja kepada Kalapas karena kami hanya jalankan perintah," ujar anggota intel yang tak bersedia namanya disebutkan itu.

Di antara 13 napi asing yang dikembalikan tersebut, terdapat terpidana mati yang terkenal dengan sebutan "Bali Nine", yaitu Scott Rush, serta satu terpidana wanita asal Denmark yang terjerat kasus narkoba, Tine Rasmussen.

Sebelumnya, ada 31 napi asing ataupun lokal di Lapas Kerobokan yang dievakuasi. Tetapi, dengan dikembalikannya 13 orang tersebut—yang saat evakuasi dititipkan sementara di Polresta Denpasar—maka saat ini masih ada sebagian napi asing yang belum kembali. Di Lapas Kerobokan ada 60 napi asing.

Memang, dalam proses awal evakuasi ini para napi asing sempat menolak. Diduga, inilah yang menjadi alasan kuat sehingga para napi asing tersebut dikembalikan lagi.

Berdasarkan pantauan, situasi di sekitar lapas sudah sangat kondusif. Dari gerak-gerik aparat kepolisian, tampaknya tak ada lagi proses evakuasi seperti yang direncanakan siang tadi. Bahkan, 13 napi asing yang sudah dievakuasi tadi telah dikembalikan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com