Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teridentifikasi, Delapan Provokator di Kerobokan

Kompas.com - 23/02/2012, 15:44 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam Udayana Kolonel Wing Handoko menegaskan, selain evakuasi terhadap narapidana berkewarganegaraan asing dan narapidana wanita, delapan provokator yang menyulut kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan pun akan diamankan.

"Kami sudah mengenali orang-orangnya, jumlahnya ada delapan. Itu nanti kita benahi," kata Handoko kepada wartawan, Kamis (23/2/2012) sore.

Handoko tak menyebutkan identitas kedelapan provokator tersebut, namun ia memastikan semuanya adalah warga negara Indonesia.

Saat ditanya lebih jauh mengenai keterlibatan Made Eriyasa --napi korban penusukan dalam kerusuhan sebelumnya--, Handoko hanya mengiyakan. Handoko tetap tak memberikan keterangan lebih jauh perihal informasi tersebut.

Sebelumnya Handoko mengatakan, rencana evakuasi akan segera dilaksanakan. "Kita akan melakukan evakuasi terhadap WNA, wanita, dan anak-anak. Tapi yang diutamakan WNA dulu," ujarnya dalam percakapan sebelumnya.

Handoko mengatakan, alasan mengutamakan WNA adalah agar mereka tidak dijadikan sandera oleh para napi di dalam lapas. "Mereka bisa dijadikan objek sandera oleh napi yang memanfaatkan situasi ini. Apalagi peristiwa ini sudah menjadi perhatian internasional, mereka bisa saja dijadikan bargaining untuk tujuan mereka," paparnya.

Menurut petugas lapas, saat ini total jumlah napi asing di LP Kerobokan adalah 60 orang. Mereka berbaur dengan napi lain di dalam lapas, dan tidak dipisahkan dalam blok khusus. Artinya akan ada kesulitan memisahkan mereka dari napi lain. "Memang ada masalah itu, namun kemungkinan akan diterobos," kata seorang petugas di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com