Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham: Semua Napi Kerobokan Dievakuasi

Kompas.com - 23/02/2012, 15:25 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin menegaskan, rencana evakuasi terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Kamis (23/2/2012), dilakukan karena fasilitas di dalam LP telah rusak dan tak bisa digunakan.

”Pemindahan ini harus dilakukan karena semua fasilitas rusak dan sudah tidak memenuhi syarat. Jika tidak dipindah, dengan kerusakan seperti ini akan menimbulkan ketidakpuasan lagi dan kemungkinan akan terjadi aksi seperti kemarin," kata Amir kepada wartawan di LP Kerobokan siang ini.

Amir pun sempat membantah pemberitaan yang menyebutkan bahwa evakuasi hanya akan dilakukan kepada narapidana asing dan wanita. ”Kami juga memperhatikan napi lainnya. Memang ini sudah tidak memenuhi syarat lagi, kami ingin memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh napi,” jawab Amir.

Amir Syamsuddin tiba di LP Kerobokan sekitar pukul 15.00 WITA. Saat berita ini diturunkan sejumlah polisi masih bersiaga di pelataran LP. Terlihat pula satu truk dan satu bus pengangkut napi telah disiapkan di areal LP.

Sebelumnya diberitakan, pihak keamanan berencana mengevakuasi narapidana berkebangsaan asing dari LP menyusul ketegangan yang kembali terjadi di dalam LP. Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Wing Handoko mengatakan bahwa rencana itu akan segera dilaksanakan. ”Kami akan melakukan evakuasi terhadap WNA, wanita, dan anak-anak. Tapi yang diutamakan WNA dulu,” ujarnya.

Handoko mengatakan, alasan mengutamakan WNA adalah agar mereka tidak dijadikan sandera oleh para napi di dalam LP. ”Mereka bisa dijadikan obyek sandera oleh napi yang memanfaatkan situasi ini. Apalagi peristiwa ini sudah menjadi perhatian internasional, mereka bisa saja dijadikan bargaining untuk tujuan mereka,” paparnya.

Sementara itu, menurut seorang petugas LP, saat ini total jumlah napi asing di LP Kerobokan 60 orang. Mereka berbaur dengan napi lain di dalam LP dan tidak dipisahkan dalam blok khusus. Artinya akan ada kesulitan memisahkan mereka dari napi lain. ”Memang ada masalah itu, namun kemungkinan akan diterobos,” kata seorang petugas di lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com