Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih AirAsia 2011 Jatuh Hampir Setengahnya

Kompas.com - 22/02/2012, 22:32 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Maskapai penerbangan berbiaya murah terbesar di Asia Tenggara, AirAsia, Rabu (22/2/2012), melaporkan penurunan laba bersih 2011 hampir setengahnya karena kesulitan dengan harga bahan bakar minyak yang tinggi, tetapi membukukan rekor pendapatan.

Perusahaan penerbangan asal Malaysia itu membukukan pendapatan sebesar 4,47 miliar ringgit (1,48 miliar dollar AS) untuk 2011, naik 13 persen dari 2010.

Dalam laporannya ke bursa Malaysia dikatakan, laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember adalah 564,1 juta ringgit, dibandingkan 1,06 miliar ringgit pada 2010.

Kepala Eksekutif AirAsia, Tony Fernandes, mengatakan, hasil positif diberikan lingkungan global yang menantang.

Dia mengatakan, hilangnya laba bersih ini terutama disebabkan belum direalisasikannya rugi kurs valuta asing dan pajak ditangguhkan.

"Hasil setahun penuh kami menunjukkan bahwa kami berada di jalan yang benar, yaitu kami berhasil mengelola hal-hal yang berada dalam kendali kami," katanya, Rabu.

"Ini luar biasa dalam lingkungan di mana faktor-faktor ekonomi makro seperti harga BBM telah memengaruhi kami dan setiap maskapai lainnya," tambahnya.

Dia mencatat rata-rata harga BBM meningkat 36 persen sepanjang tahun lalu, mencatat setengah dari total biaya perusahaan penerbangan itu. Laba bersih untuk kuartal IV merosot 56,4 persen menjadi 135,7 juta ringgit tahun ke tahun.

Fernandes mengatakan, prospek maskapai penerbangan berusia 10 tahun itu positif karena perusahaan melihat ke depan untuk pencatat AirAsia Thailand dan AirAsia Indonesia tahun ini.

Maskapai ini juga memperkirakan dapat mengambil pengiriman 20 pesawat baru A320 Classics pada 2012.

AirAsia yang berbasis di Malaysia telah menjadi salah satu industri penerbangan yang mencatat kisah sukses terbesar setelah Fernandes mengakuisisi perusahaan itu satu dekade lalu.

Pada 2010 laba bersih setahun penuh hampir dua kali lipat dibandingkan laba pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com