JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin mengakui jika kondisi kelebihan kapasitas narapidana di Lembaga Permasyarakatan di Kerobokan, Bali. Bahkan, menurut Amir, kondisi yang hampir sama juga terjadi di lapas lain.
"Kalau soal overload bukan cuma di Kerobokan. Itu sudah menjadi gejala lapas di mana-mana. Kalau kita bandingkan di beberapa tempat lain, Kerobokan tidak begitu parah," kata Amir di Komplek Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (22/2/2012) malam.
Amir mengatakan, pihaknya tengah membangun lapas baru di berbagai tempat untuk mengatasi masalah itu. Mengenai kerusuhan dan pembakaran Lapas Kerobokan, Amir tak mau berkomentar. Pasalnya, kata Amir, Kemenkumham tengah melakukan penyelidikan.
"Nanti akan ada keterangan persnya. Mungkin satu atau dua hari lagi. Tim kami semua ada di Bali saat ini. Saya tidak mau mendahului membuat komentar," kata Amir.
Seperti diberitakan, napi di Lapas Kerobokan mengeluhkan kondisi yang tak manusiawi lantaran diisi sekitar 1.000 napi. Padahal, kapasitas lapas hanya 300 napi. Selain itu, adanya diskriminasi dari petugas lapas kepada para tahanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.